Selasa, 17 November 2009

Full House (Episode 18)

Mendengar suara gaduh didapur, Ji-eun langsung berlari dan terkejut mendengar penuturan Young-jae bahwa jarinya putus. Dengan ekspresi ngeri, gadis itu mencari potongan jari tersebut namun terhenti begitu mendengar suaminya menyebut soal memasak nasi.

Dengan tersenyum bandel, Young-jae menunjukkan jarinya yang sebenarnya tidak apa-apa. Sempat bersyukur, Ji-eun berubah jengkel dan memberi pelajaran pria itu dengan menggigitnya hingga Young-hae berteriak kesakitan. Saat ditanya mengenai perasaannya tentang kedekatan Ji-eun dan Min-hyuk, Young-jae mengatakan tidak merasa cemburu (padahal hatinya terasa sakit).

Saat bertemu Hae-won, Young-jae menceritakan perihal perpanjangan masa kawin kontraknya. Meski kecewa, gadis itu menyatakan bakal menunggu. Jawaban tersebut diikuti oleh tindakan mengunjungi rumah orang tua Young-jae untuk merebut perhatian mereka, Ji-eun yang juga kebetulan datang tidak berdaya dan hanya bisa menghela napas mendengar keakraban Hae-won dengan keluarga suaminya.

Setelah ‘keakraban’ itu, Hae-won mengajak Ji-eun mengobrol dan mengatakan bahwa Young-jae telah memilihnya. Diam-diam terpukul oleh penuturan rivalnya itu, Ji-eun mengambil keputusan untuk bercerai supaya tidak merintangi hubungan sang suami dengan Hae-won. Ia memutuskan untuk meminjam uang pada Dong-wook dan Hee-jin, yang terheran-heran melihat tingkah gadis itu.

Setiba dirumah, Ji-eun memutuskan untuk membuat hati Young-jae senang dengan menuruti perintah pria itu, dan sebelum masuk ia melepas cincin kawinnya. Melihat sikap yang berubah, Young-jae berusaha mengerjai dengan harapan Ji-eun bakal melawan, namun tidak berhasil karena gadis itu terus menurut.

Melihat di jari Ji-eun tidak ada cincin, Young-jae marah dan mengira itu alasan gadis itu menurut. Melihat wajah yang sedih, pria itu berinisiatif untuk memulai aksi gambarnya, dan meminta Ji-eun melakukan hal serupa pada tangannya. Sikap manis Young-jae membuat Ji-eun semakin berat melupakan sosoknya.

Keesokan harinya sebelum berangkat menemui Min-hyuk untuk menyerahkan skenario, Ji-eun berpesan supaya Young-jae tidak keluar rumah. Seperti yang sudah diduga, skenario tersebut diterima dengan baik namun wajah Ji-eun nampak tidak bersemangat. Ketika ditanya saat diantar pulang, gadis itu berusaha menutupinya dengan wajah ceria.

Berusaha membalas Young-jae yang kerap membuatnya menunggu, Ji-eun mengajak Min-hyuk untuk menghabiskan waktu bersama (meski sebelumnya ia menceritakan alasan dibalik tindakan itu). Saat pulang, ia kaget melihat semua hiasan yang dibuat Young-jae menyambut keberhasilannya. Membangunkan sang suami, Ji-eun menuturkan niatnya untuk bercerai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar