Sabtu, 03 Juli 2010
Princess Lulu (Episode 16)
Sinopsis Princess Lulu
Episode 16
Sesampai di rumah, Woo-jin sempat ditegur oleh sang ibu Direktur Jung karena mau bekerja sebagai supir namun ia tidak perduli. Usaha pria itu sendiri sedang mulai dirintis, langkah pertama adalah mencari kantor dengan letak yang strategis.
Sudah bersiasat dengan Hee-soo lewat bahasa sandi, Woo-jin tidak bisa berbuat banyak karena harga tempat yang ditawarkan cukup mahal. Sadar kalau pria yang dicintainya sedang mengalami kesulitan, Hee-soo mengambil keputusan nekat dan menjual perhiasan warisan mendiang ibunya.
Ketika hal itu disampaikan pada Jae-kyeong, gadis itu kaget setengah mati namun akhirnya mendukung. Malang baginya, Woo-jin belakangan tahu dan ketika bertemu Hee-soo langsung memarahinya. Namun melihat ketulusan gadis itu, yang menyebut semua itu dilakukan demi cinta, membuat Woo-jin tidak berkutik.
Dasar apes, perhiasan tersebut malah jatuh ke tangan Go Sun, yang langsung memberitahu tindakan Hee-soo tersebut pada Direktur Go. Di tengah cercaan sang kakek, ibu tirinya Nyonya Park dan sang kakak, Hee-soo bergeming dan menyatakan tidak menyesal sama sekali.
Melihat putranya semakin nekat, Direktur Jung meminta waktu bertemu dengan Hee-soo dan mengatakan bahwa ia rela melupakan semua dendam asalkan gadis itu mau berpisah dengan Woo-jin. Hal serupa juga terjadi pada Woo-jin, Direktur Go menyanggupi untuk membantu perusahaan pria itu asalkan mau meninggalkan Hee-soo.
Di tempat terpisah, keduanya langsung menolak. Woo-jin bahkan lebih nekat lagi, ia menyatakan sangat mencintai Hee-soo dan suatu hari bakal menikahinya. Ketika keduanya bertemu dan hendak pergi bersama, mendadak ponsel gadis itu berdering, ia diminta pulang untuk makan malam bersama sang kakek.
Saat bersantap bersama, Direktur Go menyampaikan perintah mengejutkan : ia menaikkan jabatan Chan-ho dan meminta pemuda itu segera menikahi Hee-soo. Usaha gadis itu untuk menolak sia-sia karena sang kakek sudah teguh dengan pendiriannya. Keruan saja, Go Sun semakin pusing karena semua rencananya malah berantakan.
Keesokan harinya saat sedang bingung bagaimana kelanjutan perusahaannya, Woo-jin diajak Hee-soo untuk bertamasya bersama. Sempat adu mulut seputar masalah pernikahan, ungkapan perasaan Hee-soo membuat pria itu senang. Dengan tulus, ia juga berjanji akan selalu mencintai gadis itu sampai kapanpun.
***
Sejumlah tindakan pencegahan juga dilakukan : semua alat komunikasi Hee-soo (termasuk telepon genggam) diambil sehingga Woo-jin tidak mampu menghubunginya. Bahkan karena dikawal sangat ketat, usaha gadis itu untuk melarikan diri juga gagal.
Mendengar Hee-soo sedang dipertemukan dengan pria lain, Woo-jin langsung menyusul dan berhasil melarikan Hee-soo. Sayang, niatnya untuk pergi ke luar kota keburu ketahuan, ditambah masalah investasi perusahaan yang berhasil dibatalkan berkat siasat Direktur Go, membuat rencana keduanya berantakan.
Sadar kalau cucunya keras kepala, Direktur Go memanggil Chan-ho, berusaha membujuknya sekali lagi untuk mau nmenikahi Hee-soo, dan mengingatkannya untuk menjadi pria yang kuat supaya gadis itu menyukainya. Tidak ingin gadis yang dicintainya menderita lebih banyak, Chan-ho akhirnya menyanggupi permohonan itu dan mulai membuat rencana.
Keruan saja, Hee-soo lemas ketika saat dipertemukan dengan calon barunya, pria itu adalah Chan-ho. Woo-jin yang lagi-lagi berusaha menyusul kali ini tidak berhasil menembus pengawalan yang diatur oleh Direktur Go, dan hanya bisa dengan geram menatap Chan-ho yang wajahnya berubah dingin. Saat belakangan keduanya bertatap muka, Chan-ho meminta Woo-jin melepaskan Hee-soo karena pria itu hanya akan membuatnya menderita.
Seolah tidak kehabisan akal, malamnya Woo-jin mendatangi kediaman keluarga Go dan memploklamirkan cintanya dengan menggunakan toa. Hee-soo yang mendengarnya sangat sedih, dan berkat bujukan(dan tekanan) sang kakek, menelepon pria itu dan dengan berat hati mengatakan bahwa diantara mereka sudah tidak ada hubungan lagi. Keruan saja, Woo-jin yang mendengarnya melongo tidak percaya.
Dengan cepat, hari pernikahan disiapkan dan pengawalan yang dilakukan ekstra ketat. Di ruang ganti dengan pakaian pengantin, Hee-soo teringat akan nasehat sang ibu. Di saat terakhir, kenangan akan Woo-jin kembali muncul setelah gadis itu berhasil 'menemukan' kembali ponselnya. Melihat semua itu, Chan-ho mengambil keputusan drastis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar