Sekarang lagi fokus di satu blog aja!
www.dramakorea-lovers86.blogspot.com (sinopsis Drama Korea)
pindah ke
www.korea-lovers86.blogspot.com (Saranghae-Korea)

Kamsahamnida Chingu!!

Selasa, 29 Desember 2009

Hello Miss (Episode 4)

Saat mengendap-ngendap masuk, kehadiran Soo-ha menarik perhatian fotografer, yang langsung memintanya berpose. Belakangan, Hwa-ran hanya bisa menahan dengki saat diberitahu oleh direktur Yoo-il kalau gadis itu akan menjadi partnernya sebagai model Dream Body.

Dengan siasat liciknya, ia sukses membuat Soo-ha berada dalam kesulitan. Siapa sangka, strategi tersebut malah membuat Hwang Man-bok pemilik TOP Group terbuka matanya, dan mengancam Dong-gyu untuk segera merebut hati Soo-ha kalau tidak ingin namanya dicoret dari perusahaan. Keruan saja, pemuda itu kelimpungan menghadapi permintaan aneh sang kakek.

Saat rapat perusahaan, Yoo-il mengusulkan konsep baru Dream Body : model berpakaian hanbok dengan latar belakang rumah adat. Keruan saja peluang tersebut langsung disambar Dong-gyu, yang mengusulkan nama Hwa Ahn Dang. Soo-ha yang berada disitu sempat protes, namun tidak bisa berkutik saat diberitahu bahwa TOP Group siap menginvestasikan dana untuk memperbaiki lokasi.

Begitu keluar dari ruang rapat, Soo-ha langsung mendatangi Dong-gyu dengan kemarahan memuncak. Namun, ia langsung mati kutu saat pemuda itu menanggapi dengan dingin dan meminta sang bawahan untuk mau menghormatinya.

Demi mempersiapkan lokasi, mau tidak mau Soo-ha harus berangkat ke Hwa Ahn Dang lebih dulu. Siapa sangka, Jun-hee yang lagi-lagi dengki mengerjainya sehingga ia gagal bangun pagi. Sayang, niat sang adik untuk mencegahnya berangkat bersama Chan-min malah berbalik.

Berniat untuk merebut hati Soo-ha, Chan-min dengan suka-rela membersihkan seluruh area Hwa Ahn Dang yang berdebu hingga dirinya terkapar. Belakangan, Dong-gyu yang datang bergabung tidak mau kalah dan ikut bersaing dengan bekerja keras membelah kayu.
Kembali ke tempat dimana ia dibesarkan, Hwa-ran sempat dikejutkan oleh sang ibu kandung yang meski telah kehilangan ingatan namun masih tetap mengenalinya. Dasar nasib, saat berusaha megnhindar ia malah terlibat kecelakaan yang membuat gadis malang itu harus dilarikan ke rumah sakit.

Dengan waktu yang semakin mepet, tidak ada pilihan lain bagi tim produksi selain menggunakan model pengganti untuk pengambilan dari belakang. Bisa ditebak, orang yang terpilih adalah Soo-ha. Belakangan karena Hwa-ran harus beristirahat cukup lama akibat cedera, pimpinan TOP Group memutuskan bahwa model utama klip diganti dengan Soo-ha.

Begitu melihat klip berisi Soo-ha, kebencian Hwa-ran yang telah dimulai sejak kecil semakin memuncak. Ia tidak tahu bahwa Soo-ha melihat semua tingkahnya, dan akhirnya mengurungkan diri untuk berkunjung. Dengan hati sedih, gadis itu kembali ke kantor sambil membawa seikat bunga yang semula hendak diberikan pada Hwa-ran.

Kembali sukses menghibur Soo-ha (meski dengan cara yang cukup aneh), Dong-gyu lagi-lagi dibuat kelimpungan karena sang kakek memberi waktu seminggu untuk menaklukkan hati gadis itu. Mau tidak mau, pria yang sukses di studi namun payah dalam hal asmara itu harus bekerja keras.

Sabtu, 26 Desember 2009

Hello Miss (Episode 3)

Jengkel melihat sikap pongah Hwa-ran, Jeong-sook berniat membalas sikap gadis itu dengan menjadi model ternama. Namun karena terlalu ngotot beridet dengan program Dream Body, gadis itu jatuh pingsan dan harus dilarikan ke rumah sakit.

Soo-ha yang kuatir langsung bergegas menemani sang sahabat baik, dan alangkah terkejutnya dia ketika pimpinan TOP Group Lee Myeong-suk malah menuduhnya bersekongkol dengan Jeong-sook untuk memeras. Dong-gyu yang muncul belakangan juga sempat salah sangka dan menawarkan sejumlah uang, dan keruan saja langsung dibuang Soo-ha yang merasa terhina.

Merasa bersalah, Dong-gyu akhirnya menjemput Soo-ha yang dalam kondisi mabuk berat. Berlutut di hadapan gadis yang marah besar itu, sang calon pewaris TOP Group akhirnya mengaku telah jatuh cinta pada Soo-ha (yang kembali menganggap dirinya dipermainkan).

Merasa dirinya sebagai orang paling bodoh, Dong-gyu meminta nasehat pada Chan-min seputar cara menaklukkan wanita yang disukai. Dasar nasib, ia ditelepon Soo-ha tepat pada saat gadis itu terdesak bersama Jeong-sook yang terlibat masalah dengan lintah darat.

Tidak mau sahabatnya mengalami nasib malang, dengan berani Soo-ha menyebut siap menanggung separuh hutang Jeong-sook. Sempat ditampung di sebuah hotel mewah, tingkah norak Jeong-sook membuat keduanya kembali terdampar di pinggir jalan.

Yoo-il yang tidak puas dengan para model magang yang bekerja di TOP Group dengan caranya yang khas berhasil meyakinkan direktur Myeong-suk untuk menerima Soo-ha bekerja. Di saat yang sama, gadis itu berusaha mengendap-ngendap masuk ke dalam apartemen Jeong-sook bersama sang sahabat dengan gaya yang kocak.

Bisa dibayangkan, bagaimana senangnya Soo-ha (yang sempat menolak namun akhirnya menyerah saat diberitahu bakal mendapatkan gaji yang lumayan besar) dan Jeong-sook saat diberitahu bisa bekerja paruh waktu di TOP Group. Di hari pertama, Soo-ha baru tahu kalau adiknya Jun-hee ternyata juga bekerja di tempat yang sama.

Bisa dibayangkan, bagaimana repotnya Soo-ha di hari pertama bekerja terutama setelah tidak sengaja bertemu Dong-gyu. Saat malam tiba, cobaan masih belum berakhir karena ia harus berhadapan dengan Jun-hee yang terus menyindirnya didepan keluarga.

Tidak tahan dengan penghinaan yang didapat, Soo-ha langsung meminta ijin keluar dan berniat pulang menembus hujan. Beruntung, niatnya dicegah oleh Chan-min yang terus mengikuti. Saat tiba di rumah, ia mendapat kabar bahwa pembantu prianya Hal-bae cedera saat berusaha mengusir beberapa orang yang mengintai Hwa Ahn Dang.

Tidak ada jalan lain, Soo-ha terpaksa meminta pinjaman pegawai dari Dong-gyu yang berprofesi sebagai direktur bagian keuangan TOP Group. Sempat menolak, belakangan pemuda itu menyetujui pinjaman yang akhirnya digunakan untuk melunasi hutang-hutang Jeong-sook tersebut.

Hello Miss (Episode 2)

Kondisi tersebut makin diperparah oleh hasutan dari pihak lain, yang menyebut niat TOP Group membeli Hwa Ahn Dang adalah untuk mengubahnya menjadi kasino. Sudah tentu, hal itu membuat Soo-ha marah besar, apalagi mengingat kondisi rumahnya yang makin memprihatinkan.

Memberitahukan kabar gembira kalau dirinya mendapatkan pinjaman ke penghuni Hwa Ahn Dang, Soo-ha langsung emosi saat mendengar Dong-gyu ada di kediamannya. Langsung mengamuk melihat orang yang dibencinya, gadis itu langsung terdiam saat mendengar dirinya telah ditipu mentah-mentah.

Dimarahi oleh tetua klan, Soo-ha harus menahan kesedihan karena permintaannya untuk membenahi kondisi Hwa Ahn Dang kembali terbentur masalah dana. Satu-satunya harapan adalah meminta bantuan dana pada sang ayah yang berada di Seoul, namun saat sampai disana ia kembali harus kecewa saat diberitahu Joon-hyung bahwa orang yang dicari sedang pergi ke pulau Jeju.

Oleh Jeong-sook, gadis polos itu berhasil dibujuk untuk berjualan secara MLM. Mengira semuanya bakal berjalan lancar, Soo-ha akhirnya berusaha menawarkan barang dagangannya ke Dong-gyu, yang dengan jengkel langsung mendatangi kantor MLM tersebut. Mengancam bakal memperkarakan kejadian itu, terjadi perkelahian tidak seimbang.

Untungnya setelah sempat disekap, Dong-gyu dan Soo-ha berhasil diselamatkan dan pihak kepolisian berhasil menggulung usaha berbau penipuan tersebut. Takjub melihat wanita yang diam-diam disukainya itu menangis, Dong-gyu cuma bisa tersenyum melihat Soo-ha memarahi Jeong-sook yang nyaris membuatnya jatuh dalam kesulitan.

Hubungan keduanya pun mulai membaik........sampai Dong-gyu kembali mengungkit soal penjualan Hwa Ahn Dang, yang langsung memancing reaksi keras Soo-ha. Gadis itu sempat berniat mengajak Jeong-sook untuk kembali ke desa, namun sang sahabat baik ternyata terlibat hutang dalam jumlah besar.

Satu-satunya harapan untuk keluar dari kesulitan adalah mengikuti kontes model yang bakal diselenggarakan dalam waktu dekat. Ketika sedang mendaftar, tanpa sengaja Soo-ha bertemu dengan rekan masa kecilnya yang kini menggunakan nama Soo Hwa-ran, namun gadis yang berprofesi sebagai model itu berpura-pura tidak mengenal penguasa Hwa Ahn Dang tersebut.

Secara kebetulan, Soo-ha berhasil lolos tahap seleksi awal. Disinilah kericuhan dimulai. Lewat sebuah kejadian, ia akhirnya tahu kalau Dong-gyu, yang selama ini ternyata menyamar, dan Chang-min ternyata masih memiliki hubungan darah.

Kelucuan semakin menjadi ketika para model diwawancara, dengan polos Soo-ha mengakui alasannya mengikuti ajang tersebut dan bahkan sempat menyindir Dong-gyu. Jengkel dengan sikap gadis itu, sang calon pewaris TOP Group mara-marah saat keduanya berada di luar dan meminta Soo-ha untuk bersikap profesional.
Tampil penuh percaya diri dengan gaya menggoda, petaka terjadi saat tali pengait baju Soo-ha lepas. Merasa mempermalukan dirinya di muka umum, ia memutuskan untuk meninggalkan kontes (yang akhirnya dimenangkan Hwa-ran) dan kembali ke desa tanpa memperdulikan telepon genggamnya yang terus berbunyi.

Kembali didesak sang kakek untuk sesegera mungkin membeli Hwa Ahn Dang, Dong-gyu terpaksa kembali ke tempat yang dibencinya itu dengan sejumlah pekerja untuk membetulkan bagian-bagian yang rusak. Siapa sangka, bantuan tersebut membuat Soo-ha marah-marah karena merasa pria itu munafik dan hanya berusaha merebut hatinya supaya segera menjual Hwa Ahn Dang.

Siapa sangka, sikap tersebut langsung mendapat teguran keras dari pelayan prianya Hal-bae. Sadar kalau dirinya telah gegabah, Soo-ha meminta maaf sebelum kemudian menangis di pinggir kolam. Berusaha membujuk gadis itu, kembali terjadi adu mulut.........yang berakibat Dong-gyu terjatuh ke dalam kolam.

Hello Miss (Episode 1)

Ditugaskan untuk mendatangi Hwa Ahn Dang, yang dikenal sebagai sebuah rumah dengan sejarah panjang, Hwang Dong-gyu harus menahan kesal karena meski dibantu GPS ia tidak juga berhasil menemukan tempat yang dituju.

Saat sedang mengamati peta, Dong-gyu tidak melihat mobilnya menyenggol sepeda yang dikendarai oleh seorang gadis yang sedang membawa dua ekor belut. Belakangan baru ketahuan, si pengendara adalah Lee Soo-ha yang tidak lain adalah pewaris terakhir Hwa Ahn Dang. Begitu sampai di rumah, gadis itu diberitahu kalau ada pria yang telah menantinya.

Mengira tamu yang dimaksud adalah calon investor yang nantinya bakal menyelamatkan Hwa Ahn Dang, rumah bertiang 99 yang dimasa lalu merupakan ciri kebangsawanan sebuah keluarga, Soo-ha langsung menemui pria itu setelah berdandan rapi. Dasar apes, belakangan ia baru tahu kalau pria itu ternyata berniat membeli Hwa Ahn Dang.

Kekesalan Soo-ha, yang hidupnya masih mengikuti tradisi bangsawan masa lalu (bahkan tidak punya ponsel) semakin komplit setelah tahu kalau Dong-gyu adalah pria yang nyaris mencelakainya saat bersepeda. Meski sempat minta maaf, Dong-gyu akhirnya pergi dengan terburu-buru akbat 'ancaman' salah seorang pelayan So-ha yang telah berusia lanjut.

Kembali dengan tangan hampa, Dong-gyu langsung dimarahi oleh sang kakek Hwa Mang-bok, yang langsung terdiam ketika pemuda itu menanyakan alasan dibalik kengototannya memberi Hwa Ahn Dang. Sementara itu di tempat yang sedang diincar, So-ha mendapat telepon dari seorang tetua klan keluarganya untuk datang ke Seoul.

Lewat sebuah insiden kecil di stasiun bis, dimana Soo-ha bertemu dan akhirnya tahu identitas Dong-gyu, gadis itu berkenalan dengan Oh Jeon-sook yang menjadi rekan seperjalanannya. Menurut rencana setelah tiba di kota, gadis itu bakal dijemput oleh sudara tirinya Lee Jun-yeong.

Siapa sangka, Jun-young sibuk sehingga mengutus salah seorang sahabatnya yang juga playboy Hwang Chang-min. Kembali ke keluarga yang telah lama ditinggalkan, kehadiran Soo-ha disambut hangat oleh ibu tirinya namun tidak demikian dengan Jun-hee sang adik tiri.

Petaka bagi Soo-ha terjadi saat ia datang ke lokasi acara perayaan dimana ia diminta untuk memainkan kesenian tradisional. Muncul dengan hanbok, gadis malang itu tidak tahu kalau acara yang dimaksud telah dibatalkan. Rupanya, Jun-hee yang sempat ditelepon tidak meneruskan informasi tersebut pada Soo-ha.

Kekacauan semakin lengkap ketika Soo-ha marah-marah akibat sikap Chang-min, yang kebetulan bertemu di lokasi dan memperlihatkan sikap mesra, dan tanpa sengaja membuang dompetnya. Saat tiba kembali di rumahnya, gadis itu mendapati kediamannya dalam keadaan kosong dan sambil menunggu penghuninya kembali, melakukan sejumlah ritual unik.

Menunggu sampai malam, akhirnya Soo-ha bisa masuk setelah Jun-hee pulang. Jengkel dengan sikap sang adik tiri yang terus-menerus iri, gadis itu menyebut bahwa bukan tidak mungkin ia akan terus tinggal disana mengingat mereka mempunyai ayah yang sama.

Keesokan harinya, Soo-ha kembali ke hotel untuk mencari dompetnya yang tertinggal. Sudah mengambil ancang-ancang bakal berterima kasih pada si penolong, gadis itu langsung jengkel saat tahu pria yang menemukan dompetnya adalah Dong-gyu. Bisa ditebak, keduanya kembali terlibat adu mulut (yang kali ini terjadi di kedai kopi hotel).

Hello Miss (Sinopsis)

Sejak tampil di serial My Girl, nama Lee Da-hae seakan sudah identik dengan genre drama romantis. Namun, ternyata butuh waktu 2 tahun sebelum dirinya kembali tampil di layar kaca.

Telah diputar di Korea pada 19 Maret 2007 silam, wanita yang sempat tampil di Sweet 18 tersebut dipercaya sebagai pemeran utama di serial berjudul Hello, Miss. Kali ini, Da-hae mendapat lawan main aktor yang juga penyanyi terkenal Lee Ji-hoon yang sebelumnya pernah tampil di Wonderful Life.

Diambil dari teenlit terkenal Five Kimchi Dumplings, Hello, Miss mengisahkan tentang seorang gadis bernama Lee Soo-ha yang berasal dari keluarga yang telah dihormati secara turun-temurun. Kehidupannya mulai terganggu ketika putra seorang investor Hwang Dong-gyoo menawar rumah yang ditinggalinya dalam jumlah menggiurkan.

Masalahnya meski dilanda krisis keuangan, Soo-ha tidak berniat menjual rumahnya yang telah kuno dan memiliki 99 buah pilar. Asal tahu saja ketika Korea masih berbentuk kerajaan, hanya Raja yang diperbolehkan mempunyai rumah dengan jumlah pilar lebih banyak dari keluarga nenek-moyang gadis itu.

Bisa dibayangkan betapa kerasnya perjuangan Soo-ha untuk mempertahankan rumah warisan sekaligus menyelamatkan keluarganya dari kebangkrutan. Ditambah lagi, belakangan terungkap kalau nenek-moyang keluarga Dong-gyoo ternyata adalah salah seorang pembantu di rumah tersebut.

Sambil bercanda, wanita kelahiran 1984 tersebut menuturkan kalau dirinya adalah favorit para produser untuk genre komedi romantis. Meski sudah piawai membawakan peran sejenis, Da-hae menyebut kalau dirinya bakal serius berakting supaya para penggemar menyukai sosoknya seperti saat di My Girl.

Buat yang menyukai gadis ramah ini, Hello, Miss pastinya tidak boleh dilewatkan terutama di sejumlah adegan dimana Da-hae tampil elegan dengan pakaian tradisional Korea alias hanbok.





PEMAIN HELLO MISS :

Lee Ji-hoon Sebagai Hwang Dong-gyu
Diperankan oleh Lee ji-hoon. Seorang cucu dari TOP Group, Dong-gyu dibesarkan oleh kakek yang pelit, dan menjunjung tinggi asal usul dan keturunan.Masa mudanya ia berinvestasi dan belajar bagaimana mewarisi bisnis kakeknya tetapi jatuh cinta pada soo-ha gadis berhati suci. Dong-gyu sedang mencoba untuk membeli Hwa Ahn Dang karena kakeknya, yang pernah menjadi pelayan di manor, tidak bisa beristirahat dengan tenang, kecuali jika ia menghabiskan hari-hari terakhirnya di Hwa Ahn Dang master suite.

Lee Da Hae Sebagai Lee Soo-ha
Diperankan oleh Lee Da hae. Cucu perempuan dari klan Jae Ahn Lee dan pemilik sejarah klan rumah Hwa Ahn Dang, Soo-ha kehilangan ibunya yang menderita kanker rahim tahun lalu, sementara ayahnya meninggalkan Seoul dan menikah lagi dengan wanita lain beberapa tahun yang lalu. Menolak untuk menjalani hidup menyendiri di Hwa Ahn Dang, Soo-ha memutuskan untuk menjelajahi hidupnya. Dia jatuh cinta dengan seorang pria bernama Hwang Dong-gyu, yang mendorong dia untuk menjual Hwa Ahn Dang kepadanya.

Ha Seok-jin Sebagai Hwang Chan-min
Diperankan oleh Ha Seok Jin. Chan-min adalah sepupu Hwang Chang-min. Dong-gyu dan juga cucu dari seorang konglomerat. Dia tidak berminat dalam bisnis ia hanya memusatkan perhatiannya pada model. Dia tampak memesona dan dengan mudah dapat memikat hati para gadis. Tapi ia berubah total setelah ia bertemu Soo-ha dan membuka mata untuk cinta sejati. Untuk memenangkan hati soo-ha, ia belajar tentang bisnis dan muncul sebagai saingan Dong-gyu.

Yun Min Ju Sebagai Seo Hwa-ran
Diperankan oleh Yun Min Ju. Hwa-Ran adalah putri seorang perempuan gila yang dilahirkan di Hwa Ahn Dang. Ia telah diadopsi oleh pasangan tua kaya dan berpendidikan setelah melarikan diri dari rumah ketika ia masih duduk di bangku SMA. Hwa-ran kembali ke Korea setelah lulus dari perguruan tinggi di Amerika Serikat dan benar-benar terjadi banyak perubahan pada tubuhnya melalui operasi plastik. Dia akhirnya jatuh cinta pada Joon Young kakak Soo-ha - yang selalu mendukungnya ketika mereka masih kecil.

Memories Of Bali (Episode 20-TAMAT)

Jae-min nampaknya belum juga memahami perasaan Soo-jung, ia terus mengungkit sifat materialistis wanita malang itu. Melihat Soo-jung hendak pergi, Jae-min meminta gadis itu untuk menunggunya sampai bercerai dengan Young-joo supaya keduanya bisa bersama lagi.

Saat hendak pulang, ia berpapasan dengan In-wook. Soo-jung langsung gelagapan saat ditanya ada masalah apa, dan dengan gugup mengatakan tidak ada yang terjadi. Dirumah, Jae-min mengutarakan niatnya bercerai kepada Young-joo, menikahi Soo-jung, dan melenyapkan In-wook. Ucapan itu membuat Young-joo terkejut.

Dihadapan kedua orang tuanya dan Young-joo, Jae-min menyatakan niat bercerai. Begitu mendengar ucapan Young-joo yang mengatakan sang suami bakal menikah lagi dengan Soo-jung, ayah Jae-min menyuruh anak buahnya untuk menculik Soo-jung. Beruntung, gadis itu diselamatkan In-wook. Saat sampai ke tempat bilyar, Jae-min terkejut melihat keadaan tempat itu yang porak-poranda.

Langsung memacu mobilnya kembali kerumah, Jae-min mengamuk dan memaki-maki sang ayah. Dengan wajah dingin, pria tua itu meminta kakak Jae-min untuk membekukan semua kartu kredit milik adiknya dan melarang Jae-min untuk masuk ke rumah itu lagi. Berusaha menyembunyikan senyumnya, kakak Jae-min mengangguk.

Sukses menyingkirkan sang adik, sasaran kakak Jae-min berikutnya adalah In-wook. Dengan sedikit basa-basi, ia menawarkan supaya pria itu secepatnya cuti. Kakak Jae-min tidak sadar kalau In-wook punya rencana lain. Saat hendak pulang Young-joo mendadak muncul dan mengajak untuk menikah, namun dengan tegas In-wook menolak.

Ketika makan bersama Soo-jung, In-wook menyodorkan amplop berisi tiket ke Bali dan mengajak gadis itu untuk selamanya tidak kembali ke Korea. Sempat ragu-ragu, di hari penentuan Soo-jung muncul. Sebelum pergi, di bandara ia menoleh kebelakang untuk terakhir kalinya mencari bayangan Jae-min.

Kakak Jae-min terkejut ketika mendapat laporan In-wook melarikan uang perusahaan dan harus dilarikan kerumah sakit. Mendengar berita tersebut, Jae-min semakin panas setelah sang asisten mengatakan bisa jadi hal itu sudah direncanakan oleh In-wook dan Soo-jung. Mendadak, ia teringat akan ucapan gadis itu dan bertekad mencari mereka untuk balas dendam ke Bali.

Setibanya di pulau Dewata, Jae-min membeli sepucuk pistol dan berusaha melacak keberadaan In-wook dan Soo-jung. Ia semakin gelap mata melihat keduanya berada diranjang dalam keadaan tanpa busana, dan langsung menarik pelatuknya berkali-kali ke arah mereka.

Padahal, saat itu Soo-jung baru saja mengutarakan niatnya untuk kembali ke Korea karena ia mencintai Jae-min. In-wook langsung tewas ditempat, sementara Soo-jung dalam keadaan sekarat sempat mengutarakan cintanya kepada Jae-min sebelum meninggal. Jae-min langsung menangis sesunggukan dan menyesali perbuatannya.

Dipinggir pantai menjelang terbenamnya matahari, Jae-min menangis sekencang-kencangnya. Setelah itu, dengan tenang ia mengarahkan pistol ke dahi, menarik pelatuk, dan ambruk di hamparan pasir pulau Bali.



TAMAT
Copyright Sweety Qliquers
www.dindasweet-86.blogspot.com

Memories Of Bali (Episode 19)

Padahal, yang dicari sedang mengobrol dengan In-wook seputar asal-mulanya ia bekerja di Bali. Tidak hanya itu, Soo-jung juga membeberkan alasan utamanya tidak bisa menerima lamaran pria itu. Setelah menangis sesunggukan, gadis itu tertidur karena mabuk.

Saat mengantar Soo-jung pulang, In-wook berpapasan dengan Jae-min. Keadaan memanas setelah In-wook mengatakan akan melamar Soo-jung dan mendorong Jae-min hingga terjatuh, namun pria kaya itu tidak bergeming dan mengatakan siap bersaing untuk mendapatkan Soo-jung. Paginya, hatinya bertambah kesal mendengar In-wook berbicara mesra dengan Soo-jung di ponsel.

Sementara itu saat makan bersama, ibu Jae-min dan Young-joo menyatakan sudah tidak sabar ingin menimang cucu. Ucapan itu sudah tentu membuat Young-joo dan Jae-min semakin canggung, pria itu melampiaskannya dengan bermain bilyar ditempat Soo-jung. Kepada gadis itu, Jae-min mengatakan tidak akan pernah memaafkannya bila menikah dengan In-wook.

Namun yang dilihatnya sungguh mengejutkan, Soo-jung nampak akrab berbicara dengan In-wook. Sebelum pulang, In-wook mendadak mencium bibir gadis itu, dan membuat air mata Jae-min turun dengan derasnya. Hidupnya semakin pelik setelah dikantor ia mendapat adanya penyelewenfan dana.

In-wook nampaknya tidak main-main dengan Soo-jung, ia mendatangi sang ibu sambil membawa gadis itu dan menyampaikan keinginannya untuk menikah. Mudah ditebak bagaimana reaksi wanita setengah baya tersebut. Soo-jung yang tidak ingin adanya pertengkaran antara anak dan ibu memutuskan untuk tidak menerima pinangan itu.

Tetap memperlakukan Soo-jung dengan baik, In-wook mengajaknya ke apartemen baru. Mendadak, muncul Young-joo yang berada dalam keadaan mabuk dan dengan seenaknya duduk di sofa. Tidak hanya itu, ia dengan sengaja menelepon Jae-min untuk memanas-manasi keadaan dan minta dijemput. Saat Jae-min tiba, ia terkejut melihat Soo-jung ada disana.

Meski mengalami tekanan mental dalam asmara, Jae-min ternyata berotak cukup encer. Dengan cepat ia mampu melihat ada yang tidak beres di perusahaan keluarga. Dengan cepat ia menduga bahwa sang kakak memiliki hubungan dengan kasus korupsi tersebut.

Memories Of Bali (Episode 18)

Dikantornya, Jae-min meminta sang asisten untuk mengambil uang sebanyak 100 juta, dan memarahi pria itu ketika bertanya-tanya. Sementara itu, ibu Jae-min menemui Young-joo karena mendengar kehidupan rumah tangga wanita itu dengan anaknya mengalami masalah.

Young-joo tersinggung mendengar wanita setengah baya itu menuduhnya menyulitkan dan merendahkan Jae-min, dan balik menyerang dengan membeberkan alasan utama Jae-min berniat membeli hotel di Bali. Hubungan kedua keluarga semakin renggang setelah ibu Young-joo ikut campur dan semakin memanaskan suasana.

Ketika berada dirumah, Mi-hee menanyakan seputar keadaan Jae-min ke Soo-jung. Belum selesai bicara, tiba-tiba terdengar dering ponsel, pemuda itu mengajak bertemu dan menjernihkan masalah. Saat bertatapan muka, Jae-min yang sebenarnya merindukan sosok gadis itu malah memperlakukannya dengan kasar dan mengatakan hanya bisa memberi uang. Soo-jung pergi dengan sakit hati.

Kecewa dengan Jae-min yang mabuk-mabukan dan tidak menganggapnya sebagai istri, Young-joo mencari simpati ke In-wook. Di tempat kerjanya, Soo-jung terkejut mendapat cek 100 juta. Tahu siapa sang donatur, gadis itu berniat mengembalikannya. Saat menunggu Jae-min keluar, ia bertemu dengan In-wook yang mengantar Young-joo pulang.

In-wook terkejut melihat gadis itu dan salah-paham, apalagi setelah itu Jae-min muncul. Saat memarahi Soo-jung, Jae-min yang berusaha melerai dipukulnya. Aksi pemukulan baru terhenti setelah Young-joo menampar Soo-jung sebelum masuk kedalam apartemen. Paginya, ibu gadis itu mendatangi rumah Soo-jung, namun kali ini gadis itu balik membalas perlakuan buruk wanita itu.

Di tempat kerja, Kakak Jae-min mulai menyingkirkan posisi In-wook dan menggantikannya dengan orang lain. Langkah ini malah membuat kesepakatannya dengan investor asing batal. Tak jauh dari sana, Jae-min memohon pada sang ayah supaya bisa kembali bersama Soo-jung. Ia bahkan rela melepas semua miliknya, ucapan yang langsung disambut oleh kemarahan pria tua itu.

Hubungan In-wook dan Soo-jung semakin akrab, Jae-min harus gigit jari melihat keduanya pergi keluar bersama. Saat mengobrol, Soo-jung mengeluhkan nasibnya yang dianggap sebagai wanita paling sial. In-wook dengan cepat menambahkan bahwa hal tersebut yang membuat Soo-jung lupa bahwa ia adalah wanita tercantik, pujian yang membuat gadis itu tertunduk dengan wajah merah-padam.

Memories Of Bali (Episode 17)

Saat sedang termenung dikantor, mendadak Jae-min mendapat perintah dari sang ayah untuk pulang. Sesampai dirumah, ia dihajar dengan tongkat golf hingga babak-belur dan diancam untuk tidak meneruskan hubungannya dengan Soo-jung kalau tidak ingin gadis itu celaka.

Jae-min terperangah, ia tidak menyangka ayahnya bakal sekejam itu. Di apartemen yang diperuntukkan untuk Soo-jung, ibu Jae-min meminta asisten anaknya untuk membersihkan lokasi tersebut. Dirumah Mi-hee, Soo-jung hanya bisa terdiam ketika Mi-hee menanyakan keberadaan Jae-min. Diam-diam saat sendirian, gadis itu menangis.

Sejak perpisahan mereka, ponsel Jae-min tidak bisa dihubungi. Saat pria itu kembali ke apartemen, ia terkejut melihat Soo-jung telah menunggu. Gadis itu tidak sadar kalau ada sesuatu yang salah, Soo-jung menyerahkan kunci apartemen sebelum mengucapkan selamat tinggal. Didalam apartemen, Jae-min menangis sesunggukan karena tidak berdaya mencegah kepergian Soo-jung yang dicintainya.

Mencoba peruntungan terakhir, Jae-min meminta waktu bertemu Young-joo dan meminta gadis itu untuk melepaskannya. Dengan senyum sinis, Young-joo menolak dan mengingatkan Jae-min bahwa hari pernikahan mereka sudah semakin dekat.

Pernikahan sendiri akhirnya benar-benar tidak bisa dihindari, namun sejak itu pula Jae-min bagai orang yang telah kehilangan semangat hidup. Ketika dua keluarga besar berkumpul, ia menerima telepon dari Soo-jung yang mengucapkan selamat dan meminta waktu bertemu.

Berusaha mengeraskan hati sambil menahan tangis supaya tidak ketahuan oleh pihak keluarganya yang sedang berkumpul, Jae-min menolak permintaan tersebut. Soo-jung hanya bisa terdiam, namun perhatiannya teralih oleh suara diluar kamar. Rupanya ada In-wook yang sedang mabuk disana, pemuda itu minta maaf karena telah menyakiti hati Soo-jung. Keduanya berpelukan dengan erat.

Keesokan harinya saat memimpin rapat, Jae-min mendapat tepukan dan ucapan selamat dari para bawahannya. Tak jauh dari sana, In-wook dimarahi kakak Jae-min karena laporannya tidak memuaskan. Diam-diam, In-wook menyusun siasat bersama beberapa pihak asing.

Ketika bertemu sang ayah, Jae-min melontarkan niatnya untuk membeli sebuah bar di pulau Bali. Young-joo yang mendengar terkejut. Ketika tinggal berdua dengan sang suami, ia menyindir Jae-min yang seolah terus berusaha menghukum dirinya.

Memories Of Bali (Episode 16)

Saat berpapasan, In-wook memanggil Jae-min dan mengajaknya mengobrol ditempat sepi untuk sesuatu hal. Saat tinggal berdua, ia memukul atasannya tersebut dan menegaskan supaya Soo-jung tidak diganggu lagi. Dirumah, Mi-hee menasehati Soo-jung untuk mengganti harapannya dengan cinta.

Di galeri seni, Young-joo berusaha 'cuci tangan' dengan mengatakan bahwa In-wook lah yang memaksanya untuk terus berhubungan, bahkan menambahkan bahwa salah satu tujuan pria itu mendekatinya adalah demi status. Hal ini dilakukan setelah ibu Jae-min mendapati foto-fotonya saat mencium In-wook di mobil.

Tidak hanya itu, ia juga mengajak Jae-min bertemu di kafe dan menasehati pria itu supaya tidak memberi Soo-jung impian yang terlalu muluk. Dengan dingin Jae-min berpamitan dan langsung menuju rumah Mi-hee, namun disana ia bertemu dengan In-wook yang dengan telaten sedang merawat Soo-jung yang sakit. Keduanya kembali terlibat baku-pukul, dan terhenti setelah Soo-jung muncul.

Karena harga diri tinggi, sulit bagi Jae-min untuk mengatakan maaf. Ia berusaha menunjukkannya dengan cara lain yaitu mengembalikan ponsel Soo-jung, berjanji akan menelepon, dan pergi. In-wook kesal melihat gadis itu lemah menghadapi sikap pongah Jae-min, namun Soo-jung dengan dingin mengucapkan terima kasih karena telah membelanya yang dianggap telah diperbudak uang.

Paginya saat masuk kerja, Soo-jung terkejut melihat posisinya telah ditempati orang lain. Namun sikap gadis itu sudah berubah, tanpa ragu-ragu ia melawan ketika Young-joo berusaha memojokkannya. Saat kembali ke apartemen, ia menelepon Jae-min (yang kaget campur senang) dan mengajaknya makan malam bersama.

Usai acara romantis tersebut, keduanya kembali ke apartemen. In-wook yang menelepon terkejut mendengar Soo-jung sudah berada di apartemen Jae-min, dan langsung memanggil taksi untuk menyusul. Melihat Soo-jung hendak pergi, Jae-min menahannya dengan berurai air mata.

Rasa takut kehilangan gadis itu membuat Jae-min melupakan siapa dirinya dan setengah mengemis meminta Soo-jung untuk tetap tinggal. Dengan lembut, Jae-min mendekatkan wajahnya dan mencium gadis yang dicintainya itu. Ditengah perjalanan, In-wook berubah pikiran dan kembali ke rumah.

Setelah bermesraan, Jae-min melihat Soo-jung tidak bereaksi dan menawarkan untuk mengantarkan gadis itu pulang. Suara mereka terdengar oleh In-wook yang mengurung diri dikamarnya. Esoknya, pria itu masuk ke ruang kerja sang atasan tepat pada saat Jae-min sedang menelepon Soo-jung. Dengan gugup, Jae-min mematikan ponselnya.



Memories Of Bali (Episode 15)

Tidak punya pengalaman memasak, bisa ditebak bagaimana hasil masakan Jae-min : tidak keruan. Namun Soo-jung yang tidak tega berusaha menghargai usaha tersebut, sampai Jae-min sendiri ikut merasakannya dan terkejut. Ia tidak menyangka Soo-jung akan bertindak 'senekat' itu.

Saat mengobrol berdua, Soo-jung yang penasaran bertanya pada Jae-min mengapa pemuda itu suka padanya. Jawabannya sungguh mencengangkan, pria itu mengaku suka dengan kejujuran Soo-jung meski berkesan tidak mempunyai harga diri. Serasa seperti robot, Soo-jung yang sebenarnya tersinggung berjanji tidak akan bekerja di kantor ibu Jae-min lagi.

Ketika hendak menyatakan niatnya, Soo-jung dikejutkan oleh kunjungan ibu Young-joo yang tanpa tedeng aling-aling marah-marah di depan ibu Jae-min, kemudian menghajar gadis itu sampai babak-belur. Tidak tahan lagi, Soo-jung membalas dengan terang-terangan menelepon Jae-min didepan Young-joo. Ia juga balas menampar ketika tunangan Jae-min itu menyakitinya.

Sesampai dirumah, Soo-jung langsung memasak makanan untuk Jae-min namun bayangan In-wook tidak bisa lenyap dari pikirannya. Malamnya, Jae-min yang sumrigah harus menahan kekesalan karena mendadak sang ibu mengharuskannya datang ke acara makan malam. Tinggallah Soo-jung sendirian dirumah dengan perasaan bingung dan kecewa.

Sepanjang acara, Jae-min semakin jengkel karena selain In-wook juga hadir, sang kakak terus menyindirnya. Ia meminta Young-joo turun ditengah jalan, gadis itu tentu saja kesal. Ia memaki Jae-min dan mengatakan sudah tahu perihal Soo-jung yang disewakan apartemen. Tidak menggubris, Jae-min memacu mobilnya pulang.

Saat sampai diapartemen, ia memarahi Soo-jung yang dinilai telah membocorkan rahasia mereka. Marah dengan tuduhan ditambah kekesalan yang telah menumpuk, Soo-jung langsung membereskan pakaiannya. Jae-min yang berusaha mencegah baru sadar kalau wajah gadis itu babak-belur, namun Soo-jung yang terlanjur sakit hati meninggalkannya.

Berjalan tidak tentu tujuan sepeninggal Jae-min, Young-joo tiba ditempat kediaman In-wook dan sempat bertemu ibu pria itu. Didalam kamar sambil minum bir, Young-joo memberi kesempatan terakhir bagi mantan pacarnya itu untuk minta maaf namun tidak digubris.

Tidak ada tempat menginap, Soo-jung mendatangi sang kakak sebelum kembali ke tempat Mi-hee. Dasar apes, pintu rumah sahabatnya itu terkunci. Saat berusaha membuka, In-wook keluar dan menawarkannya masuk. Pria itu meminta Soo-jung tidur dikamarnya dan sebelum keluar, mengaku kalau selama ini ia juga merindukan kehadiran gadis itu.

Memories Of Bali (Episode 14)

Dikamarnya, hati In-wook panas ketika mengingat Soo-jung. Ia teringat akan nasehat sang ibu dan kejadian terakhir yang dialami. Sambil memaki, ia berusaha meyakinkan diri sendiri kalau selama ini hanya memanfaatkan dan kasihan pada gadis itu.

Saat pagi, Jae-min dengan dandanan rapi mendatangi kamar Soo-jung. Karena tidak ada sahutan, ia masuk dan terkejut ketika berpapasan dengan Soo-jung yang hanya dibalut handuk. Jae-min mengajak gadis itu untuk menghabiskan hari itu dengan berbelanja, sementara ditempat lain, In-wook menonton bioskop seorang diri.

Ketika pertemuan dua keluarga besar, Young-joo yang mabuk mulai berbicara soal hubungan rahasia Jae-min dan Soo-jung didepan semua orang. Jae-min berusaha berkelit dengan mengantar gadis itu pulang, namun saat hendak turun, Young-joo mengatainya sebagai pria pengecut karena tidak berani berterus-terang.

Untuk membalas kebaikan Mi-hee, Soo-jung mengundang gadis itu keapartemennya. Namun, ucapan Mi-hee yang ceplas-ceplos, bahkan menolak menerima pakaian yang hendak diberikan dengan alasan bukan pengemis, membuat hati Soo-jung sakit. Saat bertemu Jae-min, pemuda itu kembali bersikap arogan sehingga hatinya semakin teriris.

Meski sudah diperintahkan untuk tidak bekerja lagi, Soo-jung membandel dan masuk. Menolak tawaran Young-joo untuk makan bersama, ia menyempatkan diri mampir kerumah Mi-hee. Saat hendak pulang, ia menatap pintu kamar In-wook dengan mata berkaca-kaca. In-wook mendadak merasakan sesuatu, pria itu keluar namun tidak menemukan Soo-jung yang bersembunyi.

Young-joo semakin tersiksa karena merasa diacuhkan oleh Jae-min dan In-wook, ia mengajak mantan pacarnya tersebut untuk bertemu. Berharap In-wook minta maaf, gadis itu malah mendapat pukulan lagi ketika saat hendak pulang, In-wook meminta Young-joo untuk melupakannya.

Waktu malam tiba, Jae-min marah-marah ketika tahu Soo-jung belum pulang. Karena tidak enak, gadis itu memutuskan untuk kembali namun bertemu dengan In-wook. Meski sudah mengatakan rindu, namun pemuda itu dengan dingin mengacuhkan gadis itu. Didalam kamar In-wook menyesal dan berusaha menyusul Soo-jung, namun yang dituju sudah pergi dengan taksi.

Memories Of Bali (Episode 13)

Ternyata saat masuk kedalam ruangan, kakak Jae-min sedang mengobrol dengan Young-joo yang tersenyum melihat kehadiran dua pria itu. Ternyata, gadis itu datang dengan alasan ingin merayakan kenaikan pangkat Jae-min dan mengundang ketiganya makan malam bersama.

Dengan tegas Jae-min menolak, mengingat diam-diam telah ingin mengajak Soo-jung keluar, dan keluar dari ruangan. Kepergian sang atasan diikuti oleh In-wook, yang dengan halus menolak ajakan tersebut dengan alasan ada janji lain. Tinggal Young-joo yang wajahnya langsung berubah mendapt dua kali penolakan.

Jae-min mulai gelisah karena ponsel Soo-jung mati, sementara saat dihubungi kekantor malah ibunya yang mengangkat. Ia akhirnya berhasil menelepon gadis itu, namun dasar apes saat masuk kedalam ruangan, ia berpapasan dengan sang ibu yang mendadak kembali. Nyaris saja Soo-jung dipukuli kalau saja anaknya tidak menengahi dan mengajak gadis itu pergi.

Saat sampai dirumah, mendadak terdengar bunyi telepon dari In-wook. Soo-jung terkejut, mendadak ia teringat janjinya dengan pria itu. Malamnya, ibu Jae-min mendatangi rumah Soo-jung, menamparnya, dan memperingatkan gadis itu supaya tidak macam-macam. Adegan itu terlihat oleh In-wook.

Paginya saat hendak berangkat, ia dihadang Jae-min yang mengajaknya pergi kesuatu tempat. Ternyata, Soo-jung diminta untuk tinggal di apartemen dan tidak lagi bekerja. Namun reaksi gadis itu sungguh mengejutkan. Disaat Young-joo dan ibu Jae-min mengira dirinya tidak akan masuk bekerja lagi, Soo-jung muncul.

Malamnya, Soo-jung memutuskan untuk pulang kerumahnya. Ia mentraktir sang kakak yang kebetulan datang, dan mulai memikirkan semua kepahitan dan penghinaan yang dialami. Membulatkan tekad, ia memberesi semua pakaian, berpamitan dengan Mi-hee dan In-wook, dan pindah ke apartemen yang telah disediakan oleh Jae-min.

Memories Of Bali (Episode 12)

Jae-min yang masih panas mendatangi rumah orangtuanya dan memarahi sang ibu yang diduga sengaja menerima Soo-jung untuk ditindas. Tidak bisa tidur, paginya pemuda itu datang kerumah Young-joo, membangunkan gadis yang sedang tidur itu, dan menyatakan bahwa pernikahan mereka batal.

In-wook yang penasaran karena sudah beberapa waktu tidak bertemu Soo-jung menanyakan keberadaan gadis itu kepada Mi-hee, yang kelepasan dan menceritakan bahwa ia bekerja di sanggar lukis milik ibu Jae-min. Paginya saat berpapasan, In-wook berpesan supaya Soo-jung bekerja dengan giat sebelum pergi meninggalkan gadis itu.

Karena pikirannya kacau, Jae-min lupa bahwa ada rapat penting yang bakal dihadiri oleh direksi perusahaan dan (yang terpenting) sang ayah yang menjabat sebagai direktur utama. Sempat menelepon Soo-jung namun ditutup, ia mati-matian berusaha untuk membuktikan keahliannya tidak kalah dari In-wook. Usai rapat, ayah Jae-min tersenyum puas melihat presentasi anak bungsunya itu.

Kelelahan, didalam ruangannya ia menerima telepon dari Young-joo yang ingin bertemu. Di coffee shop, dengan senyum sinis gadis itu mengatakan mulai menyukai Jae-min dan menolak membatalkan pernikahan mereka. Malamnya, Jae-min menunggui Soo-jung didepan rumahnya dan mengajak gadis malang itu makan bersama. Tidak sengaja, mereka berpapasan dengan In-wook yang baru pulang.

Tidak hanya itu, Soo-jung juga berjumpa dengan ibu In-wook yang datang mengunjungi anaknya. Melihat gadis itu bersama pria lain, pandangan wanita setengah baya itu berubah 180 derajat. Saat makan bersama, Jae-min lagi-lagi salah bicara sehingga Soo-jung tersinggung. Saat hendak pergi, Soo-jung ditahan Jae-min yang mengajaknya untuk makan (lagi) ditempat lain.

Dalam keadaan mabuk, Jae-min mengungkapkan beberapa alasan kenapa ia mengajak Soo-jung keluar, salah satunya adalah karena ia menyukai gadis itu. Kehabisan akal, Soo-jung menelepon In-wook dan meminta pria itu ikut mengantar Jae-min pulang. Saat hendak pergi, Jae-min mendadak bangun dan berteriak meminta supaya Soo-jung tetap tinggal.

Kesal dengan sikap atasannya tersebut, In-wook mempererat genggamannya ke tangan Soo-jung dan berusaha mengajak gadis itu pulang. Namun, Soo-jung sendiri nampak ragu-ragu dan tidak tega melihat Jae-min dalam kondisi seperti itu. Jae-min nyaris saja dipukul, namun In-wook bisa menahan emosi dan pergi. Dibelakangnya, Soo-jung mengikuti tanpa memperdulikan jeritan Jae-min.

Dikantor keesokan harinya, In-wook mendapat promosi sebagai asisten manajer. Ia langsung berinisiatif menelepon Soo-jung dan mengajaknya makan malam, yang diangguki oleh gadis itu. Mendadak, Young-joo muncul dan memandang ponsel yang dipegang Soo-jung dengan tajam.

Memories Of Bali (Episode 11)

Tidak mau kalah dengan In-wook, Jae-min menarik Soo-jung kekamar dan disana meminta gadis itu melepas pakaiannya. Kecewa dengan perlakuan itu, Soo-jung langsung berujar bahwa hal itu dilakukan Jae-min untuk membalas perlakuan In-wook.

Melihat pria itu terdiam, Soo-jung tersenyum sinis dan merapikan pakaiannya. Sebelum keluar, ia mengucapkan terima kasih atas sumbangan uang dan ponsel dari Jae-min. Dengan perasaan terhina, Soo-jung menuju lift dan bertemu In-wook yang kebetulan keluar dari kamar. Pria itu hanya menatap kosong kemudian meneruskan langkahnya, di belakang Soo-jung menangis sejadi-jadinya.

Paginya Jae-min tidak masuk kerja, ia 'dikunjungi' Young-joo yang berusaha menunjukkan kebaikannya dengan membuatkan minuman. Gadis kaya itu dengan cepat menebak bahwa kelakuan Jae-min membawa Soo-jung adalah karena cemburu, namun jawaban pria itu sangat mengejutkan. Dengan jujur, Jae-min mengaku kalau dirinya benar-benar menyukai Soo-jung.

Penasaran, Jae-min menelepon In-wook namun malah mendapat perkataan ketus dari pria itu supaya lebih memperbaiki sikapnya. Sebelum menutup pembicaraan, In-wook menegaskan dirinya sudah tidak ada hubungan dengan Young-joo dan meminta Jae-min untuk tidak memperalat Soo-jung. Jae-min terkejut, karena perkataan itu sama seperti yang diucapkan Young-joo beberapa saat sebelumnya.

Tahu Soo-jung tidak bekerja lagi, Young-joo mendatangi kediaman Mi-hee dan menawarkan pekerjaan di perusahaan ibu Jae-min. Soo-jung sempat terdiam, namun 'rival'nya tersebut mengatakan bakal meyakinkan wanita yang pernah menampar dirinya tersebut. Malamnya saat keluar, Soo-jung bertemu dengan In-wook yang baru saja dikunjungi oleh kakak Jae-min.

Setelah membulatkan niatnya, Soo-jung mendatangi Young-joo di museum tempatnya bekerja dan menyatakan siap bertugas. Ia mulai diajari pernak-pernik mengurus tempat tersebut, dan duduk satu ruangan dengan ibu Jae-min. Sebelum pergi, wanita setengah baya itu berpesan pada Young-joo, dan berbicara seolah Soo-jung tidak ada, supaya meminta 'pekerja baru' itu membereskan ruangan.

Malamnya karena diminta untuk menjemput Young-joo, Jae-min datang ke museum dan terkejut melihat Soo-jung bekerja sebagai 'seksi repot'. Mengacuhkan Young-joo, ia menarik dengan kasar kain pel, membuangnya, dan memerintahkan Soo-jung untuk tidak lagi bekerja disana sambil menyerahkan sejumlah uang. Ia tidak sadar, perlakuan itu membuat martabat Soo-jung semakin runtuh.

Memories Of Bali (Episode 10)

Pertemuan keduanya tidak menghasilkan apa-apa, sebelum pergi In-wook mengingatkan Jae-min bahwa tidak semua orang seperti pria arogan itu yang tidak menghargai uang. Dirumah setelah mendapatkan 'dukungan' Mi-hee, Soo-jung memutuskan untuk menanyakan alasan mengapa ia dipecat.

Niat tersebut benar-benar dijalankan keesokan harinya, ia sempat berdebat dengan asisten Jae-min sebelum pria itu muncul dan memintanya untuk masuk ke ruang kerja. Bermaksud untuk menghibur, ucapan Jae-min tentang uang santunan malah membuat perasaan Soo-jung kembali terpukul, gadis itu langsung berpamitan keluar.

Dari ibu Jae-min, Young-joo mendengar kabar pemecatan Soo-jung. Namun melihat sang tunangan belum bisa melupakan gadis itu, Young-joo dengan sedikit memaksa minta supaya diperbolehkan menginap di apartemen Jae-min. Reaksi pria itu : mengambilkan baju ganti dan mempersilakan Young-joo tidur, sementara ia sendiri memilih untuk tinggal diluar.

Saat membeli arak, Soo-jung bertemu dengan In-wook sehingga keduanya mengobrol saat perjalanan pulang. Didepan rumah, mereka melihat Jae-min yang tiduran dalam keadaan mabuk. Ia akhirnya digotong dan tidur dirumah In-wook. Saat bangun pagi, Jae-min mendapatkan pesan dari In-wook.

Pemuda itu mengetuk rumah Mi-hee, yang keluar bersama Soo-jung. Setelah makan pagi bersama, Soo-jung diajak ke sebuah pusat pertokoan dan dibelikan sebuah ponsel. Setelah diterima dengan sedikit terpaksa, Jae-min menelepon dan memberitahu supaya ponsel tersebut tidak dimatikan. Pada saat yang sama, In-wook juga berniat membelikan Soo-jung sebuah ponsel.

Malamnya Soo-jung mencoba 'mainan' barunya, Mi-hee yang melihat gondok setengah mati. Keduanya dikejutkan oleh suara ketukan pintu, ternyata yang mengetuk adalah In-wook yang semula hendak memberikan 'hadiah' pada Soo-jung.

Niat tersebut diurungkan ketika melihat sebuah ponsel baru ditangan Soo-jung, Mi-hee membuat suasana tambah panas dengan mengatakan bahwa barang itu adalah hadiah dari Jae-min. Dalam kekalutan, In-wook memutuskan untuk minum arak disebuah bar. Siapa sangka, disana ia malah bertemu dengan Young-joo.

Memories Of Bali (Episode 9)

Beruntung saat itu Mi-hee membuka pintu dan memberitahu bahwa Soo-jung tidak ada. Setelah pemuda itu pergi, Soo-jung buru-buru keluar. Saat hendak masuk, In-wook memanggil dan memberikan kalung gadis itu yang terjatuh. Adegan itu terlihat oleh Jae-min yang muncul dari samping.

Keduanya berangkat kerja berbarengan keesokan harinya, namun karena canggung Soo-jung sengaja berjalan beberapa meter dibelakang In-wook. Keduanya naik lift berbarengan dengan Jae-min, yang dengan suara keras menegur gadis itu dan membuat terkejut orang disekeliling mereka. Soo-jung semakin kaget ketika mendengar Jae-min mengetahui dimana keberadaan mantan atasannya yang buron.

Young-joo mendatangi kantor Jae-min dan bertemu dengan kakak pria itu sambil meminta supaya In-wook dipindahkan ke bagian lain. Tidak hanya itu, ia mendatangi Soo-jung yang sedang makan siang dikantin dan dengan angkuh meminta gadis itu supaya tidak bertingkah karena dianggap tidak sederajat dengan dua pria yang menyukainya (In-wook dan Jae-min).

Dasar apes, Soo-jung yang ingin mencari tahu keberadaan mantan atasannya datang ke apartemen Jae-min tepat pada saat ibunya dan Young-joo ada disana. Ia ditampar oleh sang ibu yang mengatainya sebagai sampah. Jae-min membela dan menarik Soo-jung keluar, namun gadis itu terlanjur sakit hati dan meninggalkan Jae-min yang hanya bisa melongo.

Dalam keadaan kalut, Soo-jung menelepon In-wook namun berpura-pura tidak terjadi apapun. Pria tersebut mampu menangkap maksud gadis itu, dan berusaha mencari Soo-jung kemana-mana namun tidak membuahkan hasil. Yang beruntung adalah Jae-min, yang terus menunggu kehadiran Soo-jung didepan rumah sampai gadis itu muncul.

Keduanya kembali terlibat pertengkaran, disusul oleh munculnya In-wook yang membuat keadaan tambah runyam. Dua pria tersebut terlibat baku-pukul, sementara Soo-jung sendiri mengungsi kedalam kamarnya. Keesokan harinya, gadis itu dipecat karena dianggap telah mencemarkan nama Jae-min. Ternyata, semua itu adalah atas suruhan ayah pria itu.

Kali ini, Jae-min tidak berkutik dan hanya dapat termangu saat bertemu Soo-jung di pintu lift. Meski kecewa, Soo-jung tersenyum ketika melihat In-wook muncul dari kejauhan bersama rekan-rekannya. Siapa sangka, ekspresi mukanya tidak berubah saat berpapasan dengan Soo-jung, dan melewati gadis itu begitu saja.

Memories Of Bali (Episode 8)

Ditempat lain, pikiran Jae-min yang sedang menemani Young-joo mencoba gaun pengantin menerawang memikirkan Soo-jung sehingga ia tidak antusias. Saat pulang, gadis itu menggerutu dan minta diturunkan. Diluar dugaan, Jae-min langsung menghentikan mobilnya.

Ketika malam tiba, Jae-min tidak tahan lagi, ia menelepon In-wook dan meminta disambungkan dengan Soo-jung yang diduganya berada disebelah pria itu. Ternyata dugaan itu tidak meleset. Akibatnya, bukannya 'melepas rindu' Jae-min malah marah-marah tidak jelas kemudian menutup telepon. Keruan saja Soo-jung bingung.

Keesokan harinya, Jae-min kembali mendapat perlakuan miring dari ayah dan kakaknya. Sikap sang kakak yang terus berusaha mendekati In-wook membuatnya curiga, ia langsung meminta saudara kandungnya tersebut untuk menjaga kelakuan. Menjelang siang, ia mengintip meja resepsionis untuk mencari Soo-jung namun tidak ketemu.

Gadis itu sendiri berada dibelakang Jae-min saat makan siang dikantin, saat kembali ia sempat dimarahi rekan resepsionisnya namun 'ditolong' oleh In-wook. Kesal mendengar kedekatan hubungan Soo-jung dengan In-wook, gadis itu kembali dikerjai sehingga harus lembur.

Saat pulang lembur, Jae-min terpaksa turun dengan tangga karena lift tidak berfungsi. Ketika turun, ia mendengar suara langkah orang lain sehingga lari terbirit-birit dari lantai 20. Saat tiba dibawah, tak lama pintu darurat terbuka dan muncul Soo-jung yang menangis. Rupanya, langkah tersebut adalah milik gadis itu.

Masih penasaran, Young-joo mendatangi rumah In-wook dan setengah memaksa untuk diijinkan masuk. Keduanya berselisih, In-wook ditampar sehingga pria itu pergi begitu saja. Tak lama setelah itu, ibunya datang dan disambut oleh Soo-jung yang kebetulan berada diluar.

Sambil menunggu In-wook kembali, Soo-jung membereskan rumah pria itu. Saat hendak keluar, In-wook mendadak masuk, menyatakan perasaan sukanya, dan mencium Soo-jung. Disaat bersamaan, Jae-min sedang memacu mobilnya ke rumah gadis itu.

Memories Of Bali (Episode 7)

In-wook mengajak Soo-jung mampir ke warung sang ibu, yang langsung mengenali gadis itu. Sempat tersenyum melihat In-wook yang makan dengan lahap, saat berjalan pulang Soo-jung memuji ibu pemuda itu. Saat tiba dirumah, In-wook mengatakan pernah melihat mantan atasan gadis itu.

Untuk melampiaskan kekecewaannya, Jae-min mabuk-mabukan bersama para sahabatnya namun bayangan Soo-jung tidak bisa lepas dari pikirannya. Siapa sangka, yang dicari malah mendatangi untuk menanyakan soal mantan bosnya Cho Sang-bae. Bukannya senang, Jae-min malah berusaha melecehkan Soo-jung sebelum kemudian mengatakan gadis itu bukan tipenya.

Paginya dikantor, Jae-min diam-diam meminta asistennya untuk mencari kabar tentang Sang-bae. Pria yang melarikan uang Soo-jung itu sendiri sedang berada bersama Jang-soo. Namun karena kebodohan pria itu, Sang-bae yang semula berencana digiring untuk bertemu Soo-jung berhasil melarikan diri.

Young-joo masuk mendadak kekantor Jae-min, dan mengagetkan pemuda yang sedang tidur sambil meneteskan air liur tersebut. Beralasan ingin makan siang bersama, kedatangan gadis itu ternyata untuk mengorek sejauh mana hubungan In-wook dan Soo-jung. Tidak tanggung-tanggung, mereka juga diundang.

Saat makan berempat, Young-joo mengajukan pertanyaan yang membuat ketiga 'rekan'nya jengah. In-wook dengan ketus menyatakan bahwa hubungannya dengan Soo-jung bukan urusan gadis itu. Saat diantar pulang, giliran Jae-min yang mengatakan dengan keras supaya Young-joo tidak ikut campur.

Ketika kembali kekantor, Ini-wook mengobrol dengan Soo-jung sambil minum kopi. Pertanyaan gadis itu mengenai perasaannya terhadap Young-joo dibalas oleh pertanyaan yang membuat Soo-jung tidak berkutik. Obrolan mereka terputus oleh kehadiran kakak Jae-min. Tak lama setelah itu, gosip mengenai Soo-jung mulai beredar di kalangan pekerja bagian customer-service.

Berita tentang kegagalan Jang-soo yang gagal meringkus Sang-bae membuat Mi-hee dan Soo-jung kesal, keduanya langsung mengusir pria itu keluar. Tak lama kemudian terdengar suara ketukan, ternyata In-wook yang berada diluar. Memasakkan makanan bagi pria itu, Soo-jung menceritakan bagaimana perasaannya terhadap Jae-min.

Memories Of Bali (Episode 6)

Setelah pria itu pergi, In-wook masuk kedalam rumahnya dan meninggalkan Soo-jung yang masih bengong. Didalam ia teringat akan ucapan Young-joo saat keduanya bertemu. Sambil minum bir, ia merobek foto kenangannya bersama Young-joo.

Paginya, Soo-jung memulai pekerjaan barunya di perusahaan milik ayah Jae-min. Kehadirannya tidak disambut baik oleh karyawan, ia diminta menghapal seluruh nama dan nomor telepon klien. Kehadiran gadis itu membuat kakak Jae-min curiga terjadi sesuatu antara adiknya dengan Soo-jung, dan berusaha mengorek keterangan melalui asisten Jae-min.

Marah besar mendengar rencana pertunangan batal, ayah Jae-min menghajar anaknya dikantor. Namun kali Jae-min bergeming dan mengatakan bakal bertahan dengan keputusannya, kemudian ngeloyor pergi. Malamnya, ia bertemu dengan Soo-jung yang tertidur dikantor. Gadis itu diajaknya untuk makan bersama.

Di restoran, Soo-jung kaget melihat harga makanan yang mahal dan memesan menu termurah. Jae-min menanyainya soal hari pertama bekerja dan mengenai In-wook. Jawaban gadis itu yang mengatakan pertemuan mereka seperti takdir membuat mood pria itu berubah, Jae-min beralasan telah kenyang dan pergi meninggalkan Soo-jung begitu saja.

Saat In-wook menemui kakak Jae-min, Young-joo mendatangi rumahnya dan bertemu Soo-jung. Gadis itu marah karena Mi-hee memanas-manasi bahwa In-wook telah menjalin hubungan dengan Soo-jung. Ketika hendak pulang, ia melihat jaket pria itu di gantungan sehingga kecurigaannya semakin menguat.

Soo-jung bangun kesiangan hingga terlambat bekerja, ia naik satu lift dengan Jae-min. Setelah mengenakan pakaian dinas, Soo-jung yang ceroboh menabrak orang sehingga berkas klien berantakan. Ia dibantu oleh In-wook, Jae-min yang melihat mulai dibakar perasaan cemburu. Kekesalannya semakin menjadi saat berhadapan dengan In-wook dan Young-joo dalam satu lift.

Memories Of Bali (Episode 5)

Saat tiba, gadis itu disambut oleh Jae-min dan ditawari minum. Setelah mengutarakan niatnya, pria itu langsung mengatakan tidak bisa. Menelan perasaan gengsi, Soo-jung kembali mengulangi permintaannya untuk meminjam uang sejumlah 30 juta.

Ternyata masih ada kebaikan di hati Jae-min, ia menyanggupi dengan syarat Soo-jung mencari pekerjaan tetap. Paginya, janji tersebut ditepati dengan masuknya uang sejumlah yang diminta ke rekening Soo-jung. Namun dasar apes, kakak Jae-min mengetahui proses transaksi itu. Bukannya berterima kasih, Jang-soo malah meminta Soo-jung untuk mminjaminya 20 juta lagi.

Menepati janjinya, Soo-jung berusaha untuk melamar kerja ke berbagai tempat. Di tempat lain, In-wook dijebloskan ke penjara karena memukuli pacar sang ibu yang mengobrak-abrik warungnya. Ia ditebus oleh Young-joo, namun gadis itu kembali harus kecewa karena bantuannya tidak dihargai.

Saat pagi tiba, Jae-min dengan penuh semangat menunggu kehadiran Soo-jung di depan resepsionis namun gadis itu tidak juga muncul. Karena kesal, ia menyindir In-wook saat pria itu muncul. Belakangan saat bertemu Young-joo, ia menegaskan bahwa hubungan mereka telah berakhir. Hal ini tentu saja membuat gadis itu senang, dan menelepon In-wook.

Saat bertemu, Young-joo menceritakan bahwa pertunangannya dengan Jae-min telah berakhir dan gadis itu ingin meneruskan hubungannya dengan In-wook. Saat mabuk, Young-joo berusaha memeluk pria itu namun ditepis. Menghadapi gadis yang telah pasrah itu, In-wook meninggalkan Young-joo begitu saja dan pulang.

Soo-jung akhirnya mendapat pekerjaan sebagai penyanyi, bayaran yang didapat cukup banyak karena penampilannya yang memuaskan. Sahabatnya Mi-hee mengajak untuk merayakan keberhasilan itu dengan karaoke, mereka mengajak In-wook. Saat mengobrol berdua, mereka bertemu Jae-min yang sengaja mendatangi rumah itu untuk bertemu Soo-jung.

Memories Of Bali (Episode 4)

Seperti yang sudah diduga, pertemuan dua pria yang saling bersaing dalam masalah cinta tersebut berbuntut ribut mulut, sehingga salah seorang bodyguard klub malam yang bertubuh besar menegur. Bukannya minta maaf, Jae-min malah cari gara-gara.

Sikapnya yang congkak membuat bodyguard tersebut marah, kemudian memukulnya dan In-wook yang berusaha membela. Meski bergabung, keduanya tidak berdaya menghadapi pria bertubuh besar tersebut sehingga babak-belur. Mereka diselamatkan oleh Soo-jung yang membantu, meski itu berakibat ketiganya harus lari dari kejaran para bodyguard lain yang belakangan muncul.

Soo-jung meninggalkan Jae-min dan In-wook yang terduduk di sebuah lorong, keduanya sepakat 'berdamai' sebelum berpisah. Jae-min menyusul Soo-jung. Melihat gadis itu menggigil kedinginan, ia menarik Soo-jung ke sebuah toko pakaian dan membelikan sebuah mantel bulu yang harganya mahal. Tidak hanya itu, ia juga meminjamkan uang untuk ongkos kereta api Soo-jung.

Ketika pulang, Soo-jung tidak bisa masuk kerumah karena dikunci Mi-hee. Ia bertemu dengan In-wook, yang menawarkannya masuk kedalam rumah. Melihat Soo-jung yang belakangan tertidur, pria itu memutuskan untuk pulang kerumah dan berdamai dengan sang ibu.

Jae-min yang mulai tertarik dengan Soo-jung meminta asistennya untuk mencari data tentang gadis itu. Hal itu membuat ketertarikannya dengan Young-joo berkurang drastis, dengan ogah-ogahan ia mengiyakan saat gadis itu menawarkan untuk mengakhiri hubungan mereka. Hal itu membuat ayah Jae-min marah dan nyaris menghajar sang putra.

Tidak perduli, malamnya ia bersama beberapa sahabat mendatangi klub malam dimana Soo-jung, yang habis dipukuli oleh bosnya, bekerja. Ia disodori kartu nama setelah sebelumnya diejek tidak punya harga diri. Saat pria itu pergi, Soo-jung menangis sejadi-jadinya.

Young-joo yang berencana untuk menemui In-wook mengurungkan niatnya saat melihat pria itu mengobrol dengan seorang gadis yang ternyata adalah Soo-jung. Di sebuah kafe, gadis itu menangis sambil bercerita akan perlakuan kasar yang diterimanya dari pria kaya. Tanpa sadar, sebuah kalimat yang disebutkan gadis itu menusuk perasaan In-wook yang hanya terdiam.

Memories Of Bali (Episode 3)

Soo-jung tidak menyerah dan berusaha mencari info tentang bos yang telah melarikan uangnya, namun pihak biro perjalanan di Korea lepas tangan. Mereka bahkan menepis permohonannya untuk bisa bekerja. Belakangan karena tidak tega, seseorang dari biro memberi info penting.

Dikantor, Jae-min memanggil In-wook untuk berbicara empat mata di bar. Dari belakang, mendadak muncul Young-joo. In-wook nampaknya bertekad untuk menghindari mantan kekasihnya itu, ia pamit dengan alasan masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan.

Saat tiba dirumah, perasaan In-wook semakin kacau melihat sang ibu bercengkrama mesra dengan seorang pria yang diduga sebagai pacarnya (namun ditutup-tutupi). Kesal dengan sikap itu, sang ibu dalam keadaan setengah mabuk mengucapkan kalimat yang membuat hati In-wook semakin remuk.

In-wook memutuskan untuk mencari rumah tempat tinggal untuk dirinya sendiri, Mi-hee yang melihatnya dengan heboh memberi tahu Soo-jung akan adanya pria tampan yang bakal pindah kesamping mereka. Tidak antusias, Soo-jung meminjam pakaian sahabatnya untuk kembali mencoba bertemu Jae-min. Ia nyaris saja diusir dua kali kalau saja kakak Jae-min tidak muncul.

Saat tiba diatas, secara tidak sengaja Soo-jung bertemu dengan In-wook yang sedang bekerja. Gadis itu diantar ke ruangan Jae-min, namun rupanya itu adalah salah satu rencana kakak pria itu untuk 'menjatuhkan' adiknya. Tak lama setelah itu, sang ayah masuk dengan marah-marah dan memaki Jae-min yang datang terlambat.

Karena mood-nya yang buruk, Jae-min bersikap kasar ke Soo-jung, yang pergi sambil menangis. Duka gadis itu tidak hanya sampai disitu, ia juga dijual sang kakak Lee Jang-soo ke rentenir karena kalah berjudi. Gadis itu awalnya menolak, namun belakangan setuju dengan persyaratan tidak menjual diri karena tidak tega melihat sang kakak dipukuli.

Young-joo tidak menyerah, ia mencegat pemuda namun ditanggapi dingin. Dari dalam rumah pemuda itu mendadak muncul ibunya dan sang pacar yang bertengkar. Tidak terima sang ibu diperlakukan tidak adil, In-wook maju dan memukuli pria itu hingga babak-belur. Dari kejauhan, Young-joo hanya bisa terpaku dan tidak menyangka kalau keluarga In-wook mengalami masalah separah itu.

Ketika sampai dirumah, Young-joo telah ditunggu oleh Jae-min yang dengan seenaknya ngeloyor masuk kerumah. Ucapan gadis itu dikamar mandi bahwa ia masih mencintai pacar lamanya membuat Jae-min kesal, ia pergi sambil melarikan mobil dengan kecepatan tinggi.