Sekarang lagi fokus di satu blog aja!
www.dramakorea-lovers86.blogspot.com (sinopsis Drama Korea)
pindah ke
www.korea-lovers86.blogspot.com (Saranghae-Korea)

Kamsahamnida Chingu!!

Rabu, 07 Juli 2010

Sorry, I Love You (Episode 16-Tamat)


Sinopsis Sorry, I Love You
Episode 16 (Final)


Dalam hatinya, pemuda itu mengira kalau hal yang sama juga dilakukan pada Eun-chae dan bertekad tidak akan membiarkan Moo-hyeok mendapatkan gadis itu. Tak berapa lama, mendadak muncul pesan dari Moo-hyeok yang meminta Yune menjemput Eun-chae di sebuah tempat.

Ketika itu, Moo-hyeok sendiri mengajak Eun-chae ke sebuah padang dan disana, diam-diam menyelinap pergi dengan langkah terhuyung-huyung. Mencari Moo-hyeok sampai ke tempat mereka menginap, Eun-chae terkejut ketika mendapati Yune telah berada disana.

Berusaha senyum dengan sedikit dipaksakan, Yune menyebut kalau kedatangannya adalah atas permintaan Moo-hyeok. Melihat gadis itu tidak menggubris, dengan suara lantang Yune membeberkan bahwa Moo-hyeok adalah kakaknya dan semua yang dilakukan pria itu adalah untuk membalas dendam.

Mendengar semua itu, Eun-chae sudah tentu sangat terpukul apalagi ketika Yune menyebut bahwa bukan tidak mungkin Moo-hyeok mendekati gadis itu sebagai bagian dari rencana pembalasan. Mendadak ia teringat dengan kejadian saat Moo-hyeok meneteskan air mata saat pertama kali melihat foto di rumah Yune sampai ketika mengamuk saat Deul-hee dihina seorang pemilik restoran.

Dengan suara tegar, Eun-chae langsung membalas bahwa ia yakin semua tindakan Moo-hyeok adalah karena benar-benar mencintainya. Belakangan karena tidak menemukan pria yang dicari, Eun-chae setuju untuk kembali bersama Yune namun pukulan baru kembali didapatnya saat di bandara.

Ketika mengecek foto-foto didalam ponselnya, Eun-chae sadar kalau Moo-hyeok telah menghapus semua dan langsung menangis dengan sedih. Sebelum pergi, ia meninggalkan sebuah tulisan di kaca penginapan yang berbunyi : Maafkan aku karena mencintaimu (I'm Sorry I Love You), tulisan yang belakangan dibaca Moo-hyeok.

Sadar semakin mendekati ajal, Moo-hyeok berusaha menghabiskan sebagian besar waktunya bersama Seo-kyung dan Kal-chi. Ia bahkan sambil tersenyum menawarkan sebuah restoran yang mereka singgahi untuk dibeli dan dikelola Seo-kyung. Balasannya? Kal-chi langsung menangis dengan keras karena ia tahu sikap pamannya itu menunjukkan Moo-hyeok bakal meninggalkan mereka.

Di hari-hari akhirnya, mental Moo-hyeok benar-benar sudah ambruk dan ia terus menganggap dirinya sebagai sampah. Mendadak muncul seseorang yang tidak diduganya sama sekali : Ji-young yang khusus datang dari Australia untuk mengabarkan kalau hubungannya dengan Jason telah berakhir dan mengajak Moo-hyeok untuk kembali ke tempat asalnya.

Tahu kalau dirinya sudah tidak ada harapan, Moo-hyeok menuruti ajakan Ji-young dan saat melangkah keluar bertemu dengan Eun-chae yang masih setia menunggu di tangga. Meski sudah diperlakukan dengan dingin, gadis itu bergeming dari tempatnya.

Setelah sempat tinggal di hotel bersama Ji-young, Moo-hyeok yang tidak tahan akhirnya berlari kembali ke rumahnya dan sempat kecewa mendapati Eun-chae sudah tidak ada ditempatnya. Namun dugaannya salah, gadis itu ternyata telah duduk di teras rumahnya.

Keduanya duduk berdampingan sampai lama tanpa mengeluarkan sepatah katapun, Eun-chae bahkan sempat menolak telepon Yune dengan mengatakan kalau dirinya belum puas mengobrol dengan Moo-hyeok. Sadar hari semakin larut, gadis itu akhirnya permisi pulang dan dibawah hujan salju melangkahkan kakinya ke stasiun kereta bawah tanah.

Dari belakang, Moo-hyeok terus mengikutinya. Eun-chae yang sudah tidak mampu menahan perasaannya lagi akhirnya mengatakan kalau dirinya akan terus kembali setiap hari sampai bosan dan Moo-hyeok tidak bisa melakukan apapun untuk mengubah perasaannya. Berlinang air mata, Eun-chae terus meneriakkan kalau dirinya mencintai Moo-hyeok sampai lemas.

***

Saat berjalan keluar, Yune terhuyung, ambruk dan akhirnya harus dilarikan ke rumah sakit. Begitu melihat Mo-hyeok yang telah menunggu, Deul-hee histeris dan pingsan di pelukan pemuda itu. Mendadak, Moo-hyeok kembali teringat betapa teganya sang ibu yang membuang anaknya sendiri namun kemudian mengadopsi anak lain.

Dae-chun yang tidak tahan melihat semuanya akhirnya buka mulut : Deul-hee tidak tahu sama sekali kalau punya anak kembar, ia berbohong karena tidak ingin karir majikannya saat itu hancur. Mendengar itu Moo-hyeok tentu saja marah besar dan langsung lemas, mendadak balas dendam tidak ada artinya lagi bagi pria itu karena ia telah salah sangka selama ini.

Duduk bagai orang linglung di tengah hujan salju, mendadak ponsel Moo-hyeok berbunyi namun tidak diangkat. Di ujung sana, Eun-chae yang sudah sadar dan terus meneteskan air mata tahu pria yang dicintainya itu berusaha menghindar dan terus mengirimnya SMS dengan satu kalimat : Aku mencintaimu.

Masih berada di posisi dan tempat yang sama keesokan harinya, Mo-hyeok dikejutkan oleh panggilan Deul-hee yang minta diantar pulang. Di rumah, wanita itu terus meracau dan berulang kali meminta maaf karena telah membuat Moo-hyeok berada di posisi serba salah. Bisa dibayangkan betapa herannya dia begitu mendengar Moo-hyeok minta dibuatkan semangkok mie.

Moo-hyeok tidak mampu menahan air matanya saat makan, dan membatin berharap di kehidupan mendatang bisa kembali lahir menjadi anak Deul-hee. Rupanya itulah cara Moo-hyeok mengucapkan perpisahan, Tanpa sempat menghabiskan mie ia menyelinap keluar dan dari jendela, memberi hormat pada Deul-hee untuk terakhir kalinya sambil mengatakan akan mencintai ibunya sampai kapanpun.

Sebelum pergi, Moo-hyeok berpesan pada sang kakek angkat untuk tidak mempublikasikan buku tentang masa lalu Deul-hee. Kal-chi yang melihat barang-barang sang paman sudah tidak ada langsung menangis meraung-raung. Sebelum pergi ke Australia, Moo-hyeok menelepon Eun-chae dan mengatakan minta maaf karena telah mencintai gadis itu.

Ketika sedang ngebut dengan sepeda motornya di Australia, Moo-hyeok akhirnya meninggal dengan ingatan terakhir tentang kejadian-kejadian bersama Eun-chae mulai saat gadis itu salah sangka hingga ucapan terakhirnya yang penuh cinta.

Tak terasa setahun telah berlalu sejak kejadian itu, Yune akhirnya sembuh karena mendapat transplantasi jantung dan siap menggelar konser dengan memberikan satu tempat duduk untuk Eun-chae. Namun, gadis yang ditunggu malah pergi ke Australia.

Di sana, ia menapaktilasi setiap tempat yang pernah dikunjunginya bersama Moo-hyeok dan merasa seolah kejadian itu baru kemarin. Ketika sampai di pinggir dermaga tempat ia pertama kali dipeluk sang kekasih, pertahanan Eun-chae bobol dan ia tidak kuasa menahan air mata.

Tujuan terakhirnya adalah ke sebuah pemakaman umum tempat tubuh Moo-hyeok, yang telah setahun meninggal, disemanyamkan. Beberapa waktu kemudian, polisi Australia mendapatkan laporan akan adanya seorang gadis yang telah terbujur kaku di samping sebuah makam.


TAMAT

Sorry, I Love You (Episode 15)


Sinopsis Sorry, I Love You
Episode 15


Sejak pertemuan dengan Moo-hyeok, semangat hidup Yune mulai meredup. Menganggap ibunya sengaja membuang sang kakak dan Seo-kyung, ia meminta Deul-hee untuk tidak lagi peduli karena Yune sendiri sudah pasrah dengan nasibnya.

Perubahan itu sudah tentu membuat Deul-hee terpukul, ia berusaha menebus kesalahannya dengan mengunjungi Seo-kyung. Dasar apes, saat itu wanita yang sebenarnya adalah anak kandungnya tersebut sedang bertengkar hebat dengan Moo-hyeok, yang berbuntut dengan perginya pemuda itu.

Moo-hyeok sendiri ketika itu marah mendengar niat Seo-kyung yang ingin menikah dengannya, dan tambah panas melihat Deul-hee muncul sambil membawa banyak hadiah. Ia menduga bahwa itulah usaha sang ibu untuk menyogok kakak-beradik itu, tanpa tahu kalau Deul-hee mulai merasakan keterikatan batin yang kuat dengan Seo-kyung.

Perubahan sikap Eun-chae yang semakin sering melamun mulai disadari Yune, yang langsung menduga bahwa penyebabnya karena gadis itu selalu memikirkan Moo-hyeok. Terkejut oleh tudingan Yune, Eun-chae permisi keluar dan menelepon Moo-hyeok namun begitu suara pemuda itu terdengar, ia tidak dapat berkata apa-apa dan cuma bisa meneteskan air mata.

Moo-hyeok langsung tahu ada sesuatu yang tidak beres, dan langsung berlari ke rumah sakit. Eun-chae sendiri sempat mengira kalau pemuda itu menyusul dan berdiri didepannya, sayang lagi-lagi itu hanya khayalannya. Saat diajak masuk kedalam oleh Yune, ia tidak tahu kalau di luar Moo-hyeok benar-benar menyusul.

Yune yang sadar dirinya tidak bisa menahan Eun-chae akhirnya menyampaikan ucapan yang mengejutkan : ia bersedia melepaskan Eun-chae asalkan gadis itu tidak bersama Moo-hyeok. Saat tinggal sendirian, ia menelepon Moo-hyeok dan memintanya untuk juga mau melepas Eun-chae namun ditolak.

Ketika hendak pulang ke rumah, Eun-chae yang lagi-lagi melamun mengalami kecelakaan dan nyaris saja dipukul seorang pria. Namun dari belakang muncul seseorang yang menahan : Moo-hyeok. Sempat mengira kalau itu adalah bagian dari halusinasinya, Eun-chae langsung mendekap pria itu sambil menangis ketika merasakan debaran jantung Moo-hyeok.

Sejak kejadian itu, sifat Eun-chae yang ceria kembali seperti semula. Bahkan, berulang kali ia mendapat kejutan ketika Moo-hyeok mendadak muncul dan menolongnya. Ketika tiba di rumah, Moo-hyeok meminta maaf pada Kal-chi dan mengatakan bahwa perlakuan kasarnya pada Seo-kyung disebabkan karena ia tidak punya waktu lagi untuk mengajari wanita itu.

Meski masih kecil, Kal-chi ternyata cukup sensitif dan melaporkan ucapan Moo-hyeok tersebut pada kakek angkatnya sambil menangis. Ketakutannya kalau sang paman bakal meninggal semakin mendekati kenyataan ketika ia mendapati Moo-hyeok terkapar di kamar mandi, ia langsung dilarikan ke rumah sakit.

Eun-chae yang mendengar kabar tersebut langsung bergegas ke rumah sakit, sambil menunggui Moo-hyeok ia teringat dengan ucapan pemuda itu yang memintanya untuk menjaga Seo-kyung dan Kal-chi. Di tempat lain, Deul-hee mengaku pada Dae-chun kalau dirinya merasa semakin dekat dengan Moo-hyeok, sehingga pria itu makin salah tingkah.

***

Ditemani Min-joo, Moo-hyeok berjuang melawan rasa sakitnya sambil terus memikirkan Eun-chae, ia seolah mampu merasakan gadis itu masih terus menungguinya. Min-joo sendiri merasa sangat tersentuh, apalagi Eun-chae tidak menyerah dan terus berusaha meneleponnya meski tidak diangkat.

Min-joo akhirnya menyerah, ia memberitahu Eun-chae tempat dimana Moo-hyeok berada. Begitu bertemu, Moo-hyeok bersikap dingin dan mengusir Eun-chae, namun kali ini gadis itu pantang mundur dan terus duduk menunggu di depan pintu kamar pemuda itu. Saat malam tiba, Moo-hyeok yang tidak tahan lagi akhirnya membopong Eun-chae kedalam.

Saat berada didalam kamar, Eun-chae mengulangi beberapa perkataan Moo-hyeok yang pernah disampaikan padanya hingga pria itu luluh, ia akhirnya setuju menghabiskan waktu bersama Eun-chae selama seharian di pinggir sebuah pantai.

Di tempat lain, Dae-chun mendatangi rumah Seo-kyung dan meminta kakek tua yang merawat wanita itu untuk mengurungkan niatnya mempublikasikan buku yang isinya membongkar aib masa lalu Oh Deul-hee namun tidak digubris meski pria itu sudah mengaku dirinyalah yang bertanggung jawab penuh atas kejadian yang menimpa Moo-hyeok dan Seo-kyung.

Berada bersama Moo-hyeok yang terus merasakan sakit kepala bukan hal mudah bagi Eun-chae, namun dengan telaten ia merawat pria itu sambil membisikkan supaya Moo-hyeok tidak perlu malu untuk berteriak bila merasakan sakit yang amat sangat.

Ketika malam tiba, Moo-hyeok sempat gugup ketika Eun-chae meminta pemuda itu tidur disebelahnya. Sadar kalau ia tidak bisa memberi masa depan yang indah pada gadis itu, Moo-hyeok dengan cepat meminta Eun-chae untuk tidak macam-macam dengannya.

Begitu membalikkan badan, dari belakang Eun-chae dengan erat memeluk pemuda itu. Menjelang pagi saat Moo-hyeok masih terlelap, diam-diam Eun-chae mengambil foto pemuda itu dari bagian mata, wajah, hingga bibir. Tak terasa, air mata gadis itu menetes dengan deras dan kali ini, ia tidak bisa membendung tangisnya.

Sorry, I Love You (Episode 14)


Sinopsis Sorry, I Love You
Episode 14


Dengan suara sendu, Moo-hyeok menanyakan pada Seo-kyung tentang perlu-tidaknya mereka memaafkan kesalahan Deul-hee. Tidak mengerti apa yang dibicarakan, sudah tentu wanita itu mengiyakan.

Ucapan Kal-chi berikutnyalah yang menyadarkan Moo-hyeok kalau wanita itu punya rencana lain, dan kecurigaan tersebut terbukti ketika sang keponakan dengan polos menyebut hasil x-ray Moo-hyeok telah diambil Yune beberapa hari sebelumnya.

Dengan emosi memuncak, Moo-hyeok berdiri didepan rumah Yune dan terus meneriakkan nama sang ibu yang sebegitu teganya melakukan hal tak terpuji seperti itu pada anaknya sendiri. Secara kebetulan, tak lama kemudian Eun-chae yang baru pulang dari rumah sakit muncul dan tertegun melihat Moo-hyeok berada didepan pagar rumah.

Tanpa berkata apa-apa, Moohyeok langsung memeluk Eun-chae. Meski tidak bisa mengingkari isi hatinya yang masih mencintai pria itu, sambil berbisik Eun-chae menyebut kalau baru di kehidupan berikutnyalah mereka bisa bersatu mengingat ia tidak bisa meninggalkan Yune.

Namun, semuanya berubah ketika keesokan harinya ia mendengar pembicaraan Deul-hee dan Dae-chun yang menyebut umur Moo-hyeok tinggal menunggu waktu, apalagi sang ayah belakangan meminta sang majikan untuk meninggalkan pemuda itu supaya bisa meninggal dengan tenang.

Tidak memperdulikan belanjaannya yang terjatuh, Eun-chae langsung berlari ke rumah Moo-hyeok sambil terus mengucurkan air mata. Ia teringat dengan semua ucapannya yang telah menyakitkan hati pemuda itu dan saat bertemu, ia memukul Moo-hyeok dengan keras kemudian pergi. Keruan saja, Moo-hyeok keheranan melihat sikap aneh gadis itu.

Ia sadar kalau ada sesuatu yang salah ketika Eun-chae terluka akibat terpeleset, namun tidak memperdulikan lukanya tersebut dan pergi begitu saja. Sayang ketika berusaha menyusul, Moo-hyeok tidak berhasil menemukan Eun-chae.

Begitu sampai dirumah, Eun-chae bertengkar dengan sang ayah didepan rumah. Akibatnya, Dae-chun langsung mengunci putrinya tersebut didalam kamar dan melarang siapapun melepaskan Eun-chae. ia bahkan mengancam akan menceraikan Hye-sook kalau sang istri berani melanggar.

Tujuannya hanya satu : membawa keluarganya keluar dari kediaman Yune sekaligus melupakan semua insiden yang berkaitan dengan masa lalu Deul-hee dan Moo-hyeok. Tidak tahu apa yang terjadi, Moo-hyeok terus menunggu kemunculan Eun-chae didepan rumah Yune.

***

Karena begitu ingin menebus semua kesalahannya, Moo-hyeok akhirnya memantapkan diri untuk menjadi donor jantung. Begitu bertemu Deul-hee dan memberitahu soal semua itu, wanita setengah baya itu semakin merasa bersalah dan mengaku menyesal telah berusaha 'menyogok' Moo-hyeok sebelumnya.

Namun, Moo-hyeok sudah kadung menganggap wanita yang adalah ibu kandungnya itu berpura-pura. Saat berjalan pulang, ia melihat Eun-chae telah menunggu di depan rumah namun karena tidak ingin bertemu gadis itu, Moo-hyeok bersembunyi dan menunggu hingga Eun-chae pulang.
Ketika tiba dirumah, Moo-hyeok diminta oleh kakek angkatnya untuk berfoto bersama Seo-kyung dan Kal-chi. Saat semuanya tidur, dalam hatinya Moo-hyeok membatin bahwa semua penghinaan yang diterimanya dari sang ibu bakal dibalas berkali-kali lipat. Rupanya, dendam yang dirasakan pemuda itu belum juga hilang.

Keesokan harinya Min-joo kembali berusaha menarik perhatian Moo-hyeok dengan mengajaknya makan, dengan gayanya yang acuh pemuda itu mengiyakan dan saat di restoran makan dengan rakus sehingga sikapnya membuat Min-joo kesal. Bahkan saat pulang, tanpa basa-basi Moo-hyeok langsung melangkahkan kakinya dengan cepat dan meninggalkan gadis itu dibelakang.

Saat sampai, ternyata Yune telah menunggunya. Rupanya, pemuda itu telah mendengar rencana Moo-hyeok mendonorkan jantungnya dan dengan marah menolak tawaran baik itu. Baru saja mau melangkah keluar, tangan Yune dicengkeram dengan kuat oleh Moo-hyeok yang langsung membuka rahasia penting : pemuda itu adalah adiknya.

Tentu saja Yune tidak percaya dengan ucapan itu, namun raut muka Moo-hyeok yang serius membuatnya mulai ragu. Dengan santai, Moo-hyeok membeberkan jati dirinya dan Seo-kyung yang sebenarnya, dan membuat Yune tambah terpukul.

Yang membuatnya lebih sedih adalah karena ia mampu merasakan betapa besar penderitaan Moo-hyeok yang memendam masalah tersebut sejak lama, namun dengan entengnya Moo-hyeok mengatakan bahwa apa yang terjadi sudah tidak bisa diubah lagi. Dengan langkah gontai, Yune berjalan pulang sambil memegangi dadanya yang terasa sakit.

Sejak perpisahan dengan Moo-hyeok, bayangan pemuda itu seolah tidak bisa lepas dari benak Eun-chae kemanapun ia pergi. Bahkan suatu ketika, ia tanpa sadar berjalan ke rumah pemuda itu dan bertemu Kal-chi. Ketika ditegur, gadis itu tersadar dan langsung melangkah pulang. Belakangan, Moo-hyeok yang diberitahu langsung berusaha menyusul.

Waktu hendak menyeberang jalan, Eun-chae terjatuh akibat ditabrak seseorang. Ingatannya langsung melayang ke beberapa hari sebelumnya ketika Moo-hyeok memeluknya saat kejadian serupa. Mendadak, dari belakang pemuda itu muncul dan melakukan hal yang sama. Sayang, kali ini hal tersebut hanya khayalan Eun-chae saja.

Sorry, I Love You (Episode 13)


Sinopsis Sorry, I Love You
Episode 13


Keberadaan pria itu baru diketahuinya ketika Moo-hyeok menuliskan sesuatu di kaca yang berembun, Eun-chae langsung menoleh dengan terkejut. Tidak ingin gadis itu tahu bagaimana keadaan yang sesungguhnya, sambil bercanda Moo-hyeok mengatakan kalau umurnya hanya tinggal tiga bulan lagi dan dirinya telah memantapkan hati menolong Yune.

Dengan kesal, Eun-chae yang tidak sadar bahwa Moo-hyeok mengatakan kalau dirinya bersedia melakukan apapun demi Yune termasuk tidur dengan Moo-hyeok sekalipun, ucapan itu tentu saja membuat hati pemuda itu sangat sedih. Ia tidak tahu kalau ucapan tersebut bukanlah perasaan Eun-chae yang sesungguhnya.

Keesokan harinya di rumah sakit, hati Yune begitu gembira mendengar sang ibu Deul-hee bertemu Eun-chae di pelataran parkir. Namun setelah ditunggu, gadis itu tidak muncul juga. Ternyata saat hendak menjenguk, Eun-chae dicegat Moo-hyeok yang langsung menagih janji gadis itu untuk mau menemaninya.

Karena tidak ingin membuat anaknya kecewa, Deul-hee menjanjikan bakal menikahi Yune dengan Eun-chae setelah pemuda itu sembuh. Sudah tentu Yune merasa sangat bahagia, meski belakangan ia mulai ragu apakah tindakannya tersebut bakal membebani Eun-chae atau tidak.

Moo-hyeok mengemudikan mobilnya ke pinggir sebuah pantai, dan melarang Eun-chae untuk mengangkat teleponnya. Jengkel melihat sikap yang tidak bersahabat, dengan nekat Moo-hyeok mencium wanita yang dicintainya tersebut. Namun yang terjadi, Eun-chae malah salah sangka dan mengira Moo-hyeok hanya ingin menikmati tubuhnya.

Dengan cepat ia langsung menarik pria itu ke sebuah motel dan mulai melepas bajunya. Melihat itu, Moo-hyeok langsung marah, meninggalkan Eun-chae sendiri di kamar dan memilih untuk menyendiri di tepi pantai. Saat merenung, ia terus teringat ucapan Eun-chae yang nampaknya telah menentukan Yune sebagai pilihan.

Yune sendiri sempat menghilang pada malam itu, diam-diam ia keluar dari rumah sakit untuk mencari rumah Moo-hyeok. Selain bertemu Seo-kyung dan Dal-chi, ia juga mendapatkan sesuatu yang menarik disana : hasil x-ray Moo-hyeok.

Besoknya setelah matahari terbit, Eun-chae diantar pulang. Saat Moo-hyeok kembali kerumahnya, ternyata Min-joo telah menunggu di luar dan gadis itu menyebut ia bakal membongkar semua rencana Moo-hyeok di depan Eun-chae.

***

Pelan-pelan, ingatan Dae-chun langsung menerawang ke masa lalu ketika ia berbohong menyebut anak yang dilahirkan Deul-hee 27 tahun silam meninggal saat dilahirkan demi menyelamatkan karir sang majikan yang ketika itu sedang sukses sebagai bintang film.

Ketika diberitahu, Yune sangat terkejut. Saat menemui Eun-chae, ia tersenyum dan menyatakan maklum kalau gadis itu sempat menghabiskan malam bersama Moo-hyeok. Permintaannya belakangan-lah yang cukup mengejutkan : Yune melarang Eun-chae untuk menemui Moo-hyeok lagi.

Kepada Dae-chun sang sopir pribadi, Deul-hee mengaku bakal melakukan cara apapun untuk membujuk Moo-hyeok yang sudah tidak punya harapan hidup untuk mendonorkan jantungnya pada Yune. Hal itu membuat perasaan bersalah Dae-chun semakin menjadi.

Berusaha untuk menebus kesalahannya sekaligus supaya bisa terus berdekatan dengan Eun-chae, Moo-hyeok datang ke rumah sakit dan berhasil mengusir manajer baru yang dipekerjakan mengisi posisinya. Keruan saja, Yune dan Eun-chae terkejut.

Namun dengan cueknya Moo-hyeok mengemudikan mobil ke sebuah restoran, dimana Yune berencana untuk melamar Eun-chae. Baru saja mulai menyanyi dan belum sempat mengatakan apapun, penyakit jantung pria itu kembali kambuh. Tanpa diperintah, Moo-hyeok langsung mengarahkan mobilnya ke rumah sakit (bersama Eun-chae) dan membopong Yune masuk kekamar.

Begitu keluar dari ruangan, Moo-hyeok didamprat Eun-chae yang merasa pria itu masih berusaha bercanda di tengah situasi genting. Dengan suara pelan, gadis itu meminta Moo-hyeok untuk segera enyah dari kehidupannya. Meski tersenyum, Moo-hyeok sendiri sebenarnya merasa hatinya sangat sakit.

Deul-hee benar-benar nekat menjalankan niatnya, ia mendatangi rumah Moo-hyeok kemudian bertemu dengan Seo-kyung dan Kal-chi. Meski sempat ketakutan dan bersembunyi dibalik punggung anaknya, Seo-kyung akhirnya menerima permintaan maaf dan hadiah-hadiah yang diberikan oleh Deul-hee (yang tidak lupa meminta maaf atas perlakuan buruknya menuduh wanita itu mencuri).

Ketika memegang wajah Seo-kyung, entah kenapa Deul-hee merasa dirinya seperti ingin menangis dan setengah yakin wajah wanita itu mirip dengannya. Melangkah gontai pulang, Moo-hyeok keheranan melihat Dae-chun duduk di tangga menuju ke rumahnya. Begitu sampai didalam, ia melihat Deul-hee telah memenuhi rumah dengan banyak hadiah.

Sorry, I Love You (Episode 12)


Sinopsis Sorry, I Love You
Episode 12


Seolah ingin menebus kesalahannya di masa lalu, Yune membelikan sebuah mobil untuk Eun-chae. Tujuannya ternyata satu : supaya gadis itu tidak bergerak dari sisinya. Eun-chae sudah tentu terkejut mendengar pernyataan Yune yang mengaku mencintainya dan selama ini telah dibutakan.

Semula mengira semua itu hanya bercanda, gadis itu baru sadar kalau Yune bersungguh-sungguh ketika menerima telepon Moo-hyeok dan menyatakan kalau ia berniat mengencani Eun-chae. Dengan hati kalut, Eun-chae meninggalkan Yune sendirian. Baru saja sampai, mendadak teleponnya berbunyi dan di ujung sana, adiknya Min-chae menelepon kalau Yune pingsan mendadak.

Keruan saja keinginannya bersama Moo-hyeok, yang berdiri membelakangi, tidak kesampaian. Semua itu ternyata hanya akal-akalan Yune, dan Eun-chae tidak tahu kalau saat membelakanginya, hidung Moo-hyeok terus mengeluarkan darah. Pria itu akhirnya pingsan dan dirawat oleh Seo-kyung kakaknya dan Kal-chi.

Melihat kondisi sang paman yang tidak sehat, Kal-chi menelepon Eun-chae namun telepon itu tidak diangkat karena yang bersangkutan ditahan oleh Yune. Niat pemuda itu ternyata tidak main-main, ia memanggil sang ibu Deul-hee dan menyebut ingin menikahi Eun-chae secepatnya setelah melihat gelagat sikap gadis itu yang aneh.

Sempat menentang, Deul-hee tidak berkutik ketika Yune menyebut dirinya tidak bisa hidup tanpa Eun-chae. Di pemandian umum, Moo-hyeok tidak bisa berkata apa-apa ketika keponakannya Kal-chi memintanya untuk tidak kembali ke Australia serta menemaninya dan sang ibu selamanya. Dengan tersenyum pahit, pria itu terus menggosok punggung Kal-chi.

Tahu kalau putrinya berhubungan dengan Moo-hyeok, Dae-chun mengajak Eun-chae minum dan memintanya supaya tidak berhubungan dengan pria itu lagi. Namun dengan berani (dan setengah mabuk) Eun-chae menolak, karena apa yang dirasakannya dengan Moo-hyeok jauh berbeda dari Yune dan ia punya perasaan kalau hidup Moo-hyeok akan sedih dan diliputi kesepian bila tidak ada dirinya.

Di saat yang bersamaan, Moo-hyeok sendiri memutuskan untuk pergi ke dokter terkenal dan melakukan scan otak untuk mengetahui berapa lama lagi ia bisa hidup. Ekspresi sang dokter membuatnya sadar akan hal terburuk, ia menelepon Eun-chae dan meminta bertemu.

Dengan sempoyongan, Eun-chae berjalan keluar kedai dan menuju ke tempat pertemuan. Keduanya akhirnya bertemu di sebuah penyeberangan jalan. Melihat gadis itu terjatuh, Moo-hyeok langsung berlari, memeluk gadis itu sambil menyelimuti Eun-chae dengan jaket tebalnya.

***

Ketika malam tiba, Moo-hyeok membopong Eun-chae yang mabuk kembali ke rumah sambil membatin dirinya berharap bisa merawat gadis itu sebelum umurnya habis. Ketika sampai, ia telah dicegat oleh Yune, yang langsung membangunkan Eun-chae dan menarik tangannya.

Moo-hyeok yang tidak terima langsung menghardik Yune dan meminta pemuda itu berhenti memaksa Eun-chae melakukan sesuatu yang tidak diinginkannya. Didalam rumah, dengan jujur Eun-chae mengatakan kepada Yune kalau ia masih ingin menggenggam tangan Moo-hyeok, dan yakin Yune bisa bertahan hidup tanpa dirinya.

Akibat ucapan itu, belakangan Yune kembali ambruk dan saat dibawa ke rumah sakit, dokter memvonis kondisinya menurun drastis. Eun-chae yang menjenguk langsung merasa bersalah, hal tak jauh berbeda juga dialami Moo-hyeok yang menyempatkan datang dan melihat bagaimana Deul-hee begitu terpukul.

Satu-satunya harapan untuk menyelamatkan Yune adalah lewat transplantasi jantung, dan Moo-hyeok demi melihat betapa banyaknya orang yang menyayangi pemuda itu mulai berpikir untuk mendonorkan jantungnya karena biar bagaimanapun hidupnya tidak lama lagi. Saat menonton televisi, ia kembali teringat dengan janjinya pada Tuhan untuk bisa membahagiakan Eun-chae.

Keesokan harinya Moo-hyeok menemui Eun-chae dan menyebut dirinya bakal menyelamatkan Yune asalkan gadis itu mau bersamanya sampai jangka waktu tertentu. Karena tidak tahu kondisi Moo-hyeok, keruan saja Eun-chae marah karena mengira pemuda itu bermain-main untuk mendapatkan dirinya dan langsung menyiram Moo-hyeok.

Menjenguk Yune di rumah sakit, Deul-hee kembali marah-marah melihat Moo-hyeok berada disana dan memerintahkan Dae-chun ayah Eun-chae untuk segera memecat pria itu. Tidak bisa dibayangkan bagaimana sakitnya hati Moo-hyeok mendengar semua itu, namun begitu melihat Eun-chae didalam ruangan, ia sadar bahwa yang terbaik baginya adalah menyelamatkan Yune.

Sorry, I Love You (Episode 11)


Sinopsis Sorry, I Love You
Episode 11


Kehadiran Seo-kyung membuat Yune serasa mendapatkan teman baru dirumahnya yang sepi, ia langsung mempersilakan wanita itu masuk. Karena diberi kebebasan, Seo-kyung masuk ke kamar tidur Deul-hee dan mulai berbaring diatas ranjang.

Dasar apes, baru saja membereskan kotak perhiasan wanita yang sebenarnya adalah ibu kandungnya itu dan berjalan keluar, ia dipergoki oleh Deul-hee yang langsung memarahi Yune karena membiarkan orang asing masuk kekamarnya. Setelah dicek, ternyata salah satu perhiasan paling berharganya hilang.

Bisa ditebak, Seo-kyunglah yang jadi tertuduh. Selain memanggil polisi, Deul-hee juga mempermalukan wanita itu dengan menarik bajunya hingga sobek. Bertepatan dengan itu, Moo-hyeok muncul dan tanpa basa-basi langsung memanggul sang kakak. Sebelum keluar, ia melontarkan pandangan penuh kebencian dan dendam terhadap Deul-hee.

Musnah sudah niatnya untuk melupakan dendam kepada keluarga sang ibu, keesokan harinya ia kembali beraksi sebagai si pria misterius yang diam-diam telah membetot hati Min-joo. Tragedi itu membuat Eun-chae sedih bukan main, ia merasa bertanggung jawab karena telah melalaikan menjaga Seo-kyung.

Keesokan harinya ketika hendak menuju ke tempat Moo-hyeok, langkah Eun-chae dicegah oleh Yune. Melihat pemuda manja itu berkata sembarangan, kemarahannya meledak dan sebelum pergi, memaki Yune sebagai anak manja yang kerap memperlakukan dirinya bagai budak.

Moo-hyeok bertindak cepat dan kembali mengeluarkan jurus untuk menghancurkan Deul-hee dan sang putra Yune dengan menggunakan Min-joo. Caranya cukup berhasil, bahkan Min-joo tidak menolak ketika diajak Moo-hyeok yang kembali dengan samarannya menggunakan kumis palsu pergi ke suatu tempat.

Saat keluar, kendaraan keduanya dicegat. Ternyata adegan tersebut dilihat oleh Yune yang telah mengintai dari kejauhan, ia langsung turun dari mobilnya dan melangkah menuju mobil sang rival untuk menarik Min-joo keluar. Siapa sangka, gadis itu malah menolak ikut dan memilih bersama Moo-hyeok.

Selama beberapa saat hingga turun hujan, Yune menunggu Min-joo keluar dari mobil yang tidak bergerak namun harapannya tidak menjadi kenyataan. Dengan hati hancur, ia mengemudikan mobilnya kembali ke rumah dengan kecepatan tinggi.

Karena tidak konsentrasi, mobil Yune akhirnya menabrak pagar pembatas dan berguling-guling. Di rumahnya, Deul-hee yang masih belum sadar kalau terjadi sesuatu pada putra kesayangannya tidak bisa melupakan pandangan terakhir Moo-hyeok.

***

Kabar kecelakaan Yune langsung membuat semua heboh, termasuk Eun-chae yang langsung menuju rumah sakit namun tidak berani masuk. Deul-hee sendiri langsung shock dan tidak sadarkan diri. Di saat yang sama, Moo-hyeok menghabiskan waktunya untuk bersenang-senang dengan Seo-kyung dan Kal-chi.

Ketika keduanya bertemu di rumah sakit, Deul-hee menampar Moo-hyeok dengan penuh kemarahan dan menyebut pemuda itulah yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Keruan saja hati Moo-hyeok terasa sakit, ia tidak menyangka sang ibu bakal sebegitu membencinya. Dari pembicaraan dengan dokter, akhirnya ketahuan kalau ada masalah dengan jantung Yune yang memang lemah sejak lahir.

Waktu sadar, orang pertama yang dicari Yune adalah Eun-chae. Min-joo yang terpukul diminta Deul-hee untuk memerintahkan Moo-hyeok menjemput gadis itu, yang dirumah tidak menyentuh makanan dan minuman selama berhari-hari sehingga keluarganya kuatir.

Moo-hyeok yang menyusul semula sabar menunggu Eun-chae yang seperti orang linglung, namun begitu malam tiba dan gadis itu masih juga tidak bergerak, ia langsung mengangkat tubuh Eun-chae dan membopongnya masuk ke mobil. Dengan nada tinggi, Moo-hyeok mengancamnya supaya makan kalau tidak ingin dipaksa tinggal bersama pemuda itu.

Setelah 'cara halus' Moo-hyeok di rumah makan berhasil membuat Eun-chae membatalkan puasa makannya, keduanya langsung menuju rumah sakit. Begitu tiba, Moo-hyeok kembali teringat akan ucapan sang ibu terhadapnya. Merasa lelah fisik dan batin, ia menyandarkan kepalanya ke bahu Eun-chae yang tertidur.

Begitu bangun keesokan harinya, Eun-chae langsung menuju kamar Yune dan mendapatkan Min-joo disana. Setelah dengan marah mengusir gadis itu yang mengaku jadi penyebab kecelakaan, Eun-chae yang semula hanya berniat menjenguk sebentar tidak berkutik ketika mendadak tangannya digenggam Yune, yang masih tidak sadarkan diri, dengan erat.

Rentetan kejadian membuat Moo-hyeok memutuskan untuk membuka penyamarannya di depan Min-joo, yang kaget setengah mati melihat Kang Hyun-woo yang dikenalnya ternyata adalah Cha Moo-hyeok manajer Yune. Dengan senyum sinis, pemuda itu menyebut bahwa semua itu untuk memberi pelajaran bagi Min-joo supaya lebih menghargai apa yang dinamakan dengan cinta.

Setelah sekian tahun berlalu, Deul-hee rupanya masih belum bisa melupakan anak kembar yang dilahirkannya tanpa sadar kalau keduanya masih hidup. Langsung teringat pada Moo-hyeok, Dae-chun menyusul ke rumah pemuda itu dan mendapatkannya sedang merayakan ulang tahun bersama Seo-kyung dan Kal-chi.

Ucapan Kal-chi membuat Moo-hyeok memutuskan untuk mencari Eun-chae, yang tidak bisa pergi karena tangannya digenggam Yune, ke rumah sakit. Begitu melihat gadis itu, tanpa banyak bicara Moo-hyeok memeluknya dengan lembut sambil memegang tangan satunya lagi. Eun-chae yang merasa terlindungi langsung terlelap dalam pelukan pria yang dicintainya itu.

Sorry, I Love You (Episode 10)


Sinopsis Sorry, I Love You
Episode 10


Mendengar cerita Moo-hyeok yang menyebut dirinya, yang diadopsi di Australia, dan sang kakak ditelantarkan, Eun-chae dengan iba menduga bahwa orang tua pria itu pasti sangat miskin. Ia tidak sadar kalau wanita yang dimaksud justru adalah Deul-hee ibu Yune.

Kepergian Eun-chae membuat Yune sedih dan berusaha mencari tahu lewat ibu gadis itu, namun Hye-sook langsung marah-marah dan menyebut bahwa tindakan sang putri adalah supaya Yune bisa hidup bahagia bersama Min-joo.

Hadirnya Eun-chae dalam kehidupan Moo-hyeok, yang berhasil membujuk gadis itu untuk sementara tinggal di Korea, membuat segalanya menjadi berbeda. Apalagi, gadis itu sangat perhatian terhadap siapapun, ia bahkan tidak segan mengurus Seo-kyung yang sikapnya seperti anak kecil dan memarahi Moo-hyeok yang memperlakukan sang kakak dengan buruk.

Eun-chae rupanya tidak tanggung-tanggung, keesokan harinya ia menemani Seo-kyung dan Dal-chi berjualan. Moo-hyeok yang kebetulan melintas hanya bisa tersenyum melihat antusiasme Eun-chae yang begitu tinggi. Belakangan, gadis itu mengajak Seo-kyung ke salon dan mentraktirnya seharian.

Hiburan terakhir ketiganya (bersama Dal-chi) berakhir di sebuah tempat karaoke di malam harinya, dan kepribadian Eun-chae yang hangat membuat Moo-hyeok, yang belakangan menyusul, meminta waktu untuk bicara empat mata dengan gadis itu.

Dengan wajah sendunya, Moo-hyeok memohon Eun-chae untuk tidak pergi ke Afrika alias tetap di Korea untuk tinggal bersamanya dan merawat sang kakak dan putranya. Dengan wajah bingung, Eun-chae menanyakan kemana pria itu akan pergi karena ucapannya seolah mengesankan perpisahan.

Tentu saja pertanyaan itu tidak dijawab Moo-hyeok, Eun-chae yang maklum meminta ijin untuk memeluk pria itu karena dikesempatan terakhir saat Moo-hyeok membutuhkan pelukan ia menolak. Sambil memeluk, dengan lembut Moo-hyeok menciumnya, kali ini tanpa perlawanan dari Eun-chae.

Setelah kejadian itu, Eun-chae tidak dapat tidur dan dibalik selimutnya (di hadapan Seo-kyung), ia terus memegangi bibirnya yang masih terasa hangat. Paginya saat berjualan, Eun-chae tiba-tiba teringat dengan kedua orangtuanya dan memutuskan menelepon untuk menanyakan keadaan mereka. Saat kembali, Moo-hyeok ternyata telah ada di tempat berjualan.

Mata Moo-hyeok tidak bisa lepas dari Eun-chae, sambil membatin ia menyebut bakal melupakan semua dendam dan meminta pada Tuhan waktu lebih lama untuk bisa bersama gadis yang dicintainya tersebut. Ternyata, diam-diam Eun-chae juga merasakan hal yang sama.