Kegugupan Han-gyeol terlihat Eun-chan, yang langsung berandai-andai bahwa pria itu pasti tidak keberatan kalau dirinya adalah seorang wanita. Berusaha menutupi perasaannya, Han-gyeol berseloroh kalau dirinya tidak akan mau bersama Eun-chan yang pastinya bakal lebih mengesalkan dari sosok yang sekarang.
Sadar kalau Han-gyeol begitu gundah, Eun-chan sempat berpikir untuk membuka identitas sebenarnya. Namun di sisi lain, ia juga takut kehilangan sang atasan sebagai orang terdekatnya. Melihat kegundahan sang kakak, Eun-sae memberikan nasehat yang sangat berharga.
Pelan tapi pasti, Eun-chan mulai dekat dengan keluarga Han-gyeol. Hal itu terlihat ketika ia diajak untuk mengunjungi nenek Han-gyeol, yang mulai menyukai sosok 'pemuda' itu, di rumah sakit. Namun, kehadiran Han-seong dan Yoo-joo mengubah semuanya.
Secara tidak sengaja, Eun-chan melihat Han-gyeol berbaring di pangkuan Yoo-joo dan mulai merasa terganggu. Diam-diam, 'pemuda' itu merasa sedih karena meski sudah melakukan banyak hal untuk Han-gyeol, namun sang atasan ternyata lebih memilih Yoo-joo daripada dirinya. Sejak saat itu, Eun-chan mengacuhkan Han-gyeol, yang sudah tentu kebingungan.
Saat jam istirahat, Han-gyeol akhirnya tidak tahan lagi ketika Eun-chan dengan terang-terangan menghindarinya. Ia langsung menarik 'pemuda' itu kebelakang, dan disana Eun-chan mengaku hatinya perih karena ingin bersama Han-gyeol namun tidak bisa mengingat keduanya sama-sama pria.
Keruan saja, Han-gyeol mulai merasa dirinya tidak normal, dan memutuskan untuk memeriksakan diri ke dokter saat menjenguk neneknya di rumah sakit. Siapa sangka, dokter yang memeriksa tidak kalah kacau dan membenarkan ketakutan Han-gyeol.
Di restoran, Sun-ki yang sedang bertanya soal cara Eun-chan tampil seperti laki-laki terlibat adu mulut dengan Min-yeop. Keributan keduanya terdengar oleh Han-gyeol yang baru datang, yang langsung menegur mereka. Siapa sangka, Eun-chan malah membalas teguran itu. Meski sempat sebal, Han-gyeol tersenyum gembira karena Eun-chan sudah mau bicara lagi dengannya.
Forgetting Sarah Marshall
14 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar