Sinopsis Sorry, I Love You
Episode 16 (Final)
Dalam hatinya, pemuda itu mengira kalau hal yang sama juga dilakukan pada Eun-chae dan bertekad tidak akan membiarkan Moo-hyeok mendapatkan gadis itu. Tak berapa lama, mendadak muncul pesan dari Moo-hyeok yang meminta Yune menjemput Eun-chae di sebuah tempat.
Ketika itu, Moo-hyeok sendiri mengajak Eun-chae ke sebuah padang dan disana, diam-diam menyelinap pergi dengan langkah terhuyung-huyung. Mencari Moo-hyeok sampai ke tempat mereka menginap, Eun-chae terkejut ketika mendapati Yune telah berada disana.
Berusaha senyum dengan sedikit dipaksakan, Yune menyebut kalau kedatangannya adalah atas permintaan Moo-hyeok. Melihat gadis itu tidak menggubris, dengan suara lantang Yune membeberkan bahwa Moo-hyeok adalah kakaknya dan semua yang dilakukan pria itu adalah untuk membalas dendam.
Mendengar semua itu, Eun-chae sudah tentu sangat terpukul apalagi ketika Yune menyebut bahwa bukan tidak mungkin Moo-hyeok mendekati gadis itu sebagai bagian dari rencana pembalasan. Mendadak ia teringat dengan kejadian saat Moo-hyeok meneteskan air mata saat pertama kali melihat foto di rumah Yune sampai ketika mengamuk saat Deul-hee dihina seorang pemilik restoran.
Dengan suara tegar, Eun-chae langsung membalas bahwa ia yakin semua tindakan Moo-hyeok adalah karena benar-benar mencintainya. Belakangan karena tidak menemukan pria yang dicari, Eun-chae setuju untuk kembali bersama Yune namun pukulan baru kembali didapatnya saat di bandara.
Ketika mengecek foto-foto didalam ponselnya, Eun-chae sadar kalau Moo-hyeok telah menghapus semua dan langsung menangis dengan sedih. Sebelum pergi, ia meninggalkan sebuah tulisan di kaca penginapan yang berbunyi : Maafkan aku karena mencintaimu (I'm Sorry I Love You), tulisan yang belakangan dibaca Moo-hyeok.
Sadar semakin mendekati ajal, Moo-hyeok berusaha menghabiskan sebagian besar waktunya bersama Seo-kyung dan Kal-chi. Ia bahkan sambil tersenyum menawarkan sebuah restoran yang mereka singgahi untuk dibeli dan dikelola Seo-kyung. Balasannya? Kal-chi langsung menangis dengan keras karena ia tahu sikap pamannya itu menunjukkan Moo-hyeok bakal meninggalkan mereka.
Di hari-hari akhirnya, mental Moo-hyeok benar-benar sudah ambruk dan ia terus menganggap dirinya sebagai sampah. Mendadak muncul seseorang yang tidak diduganya sama sekali : Ji-young yang khusus datang dari Australia untuk mengabarkan kalau hubungannya dengan Jason telah berakhir dan mengajak Moo-hyeok untuk kembali ke tempat asalnya.
Tahu kalau dirinya sudah tidak ada harapan, Moo-hyeok menuruti ajakan Ji-young dan saat melangkah keluar bertemu dengan Eun-chae yang masih setia menunggu di tangga. Meski sudah diperlakukan dengan dingin, gadis itu bergeming dari tempatnya.
Setelah sempat tinggal di hotel bersama Ji-young, Moo-hyeok yang tidak tahan akhirnya berlari kembali ke rumahnya dan sempat kecewa mendapati Eun-chae sudah tidak ada ditempatnya. Namun dugaannya salah, gadis itu ternyata telah duduk di teras rumahnya.
Keduanya duduk berdampingan sampai lama tanpa mengeluarkan sepatah katapun, Eun-chae bahkan sempat menolak telepon Yune dengan mengatakan kalau dirinya belum puas mengobrol dengan Moo-hyeok. Sadar hari semakin larut, gadis itu akhirnya permisi pulang dan dibawah hujan salju melangkahkan kakinya ke stasiun kereta bawah tanah.
Dari belakang, Moo-hyeok terus mengikutinya. Eun-chae yang sudah tidak mampu menahan perasaannya lagi akhirnya mengatakan kalau dirinya akan terus kembali setiap hari sampai bosan dan Moo-hyeok tidak bisa melakukan apapun untuk mengubah perasaannya. Berlinang air mata, Eun-chae terus meneriakkan kalau dirinya mencintai Moo-hyeok sampai lemas.
***
Saat berjalan keluar, Yune terhuyung, ambruk dan akhirnya harus dilarikan ke rumah sakit. Begitu melihat Mo-hyeok yang telah menunggu, Deul-hee histeris dan pingsan di pelukan pemuda itu. Mendadak, Moo-hyeok kembali teringat betapa teganya sang ibu yang membuang anaknya sendiri namun kemudian mengadopsi anak lain.
Dae-chun yang tidak tahan melihat semuanya akhirnya buka mulut : Deul-hee tidak tahu sama sekali kalau punya anak kembar, ia berbohong karena tidak ingin karir majikannya saat itu hancur. Mendengar itu Moo-hyeok tentu saja marah besar dan langsung lemas, mendadak balas dendam tidak ada artinya lagi bagi pria itu karena ia telah salah sangka selama ini.
Duduk bagai orang linglung di tengah hujan salju, mendadak ponsel Moo-hyeok berbunyi namun tidak diangkat. Di ujung sana, Eun-chae yang sudah sadar dan terus meneteskan air mata tahu pria yang dicintainya itu berusaha menghindar dan terus mengirimnya SMS dengan satu kalimat : Aku mencintaimu.
Masih berada di posisi dan tempat yang sama keesokan harinya, Mo-hyeok dikejutkan oleh panggilan Deul-hee yang minta diantar pulang. Di rumah, wanita itu terus meracau dan berulang kali meminta maaf karena telah membuat Moo-hyeok berada di posisi serba salah. Bisa dibayangkan betapa herannya dia begitu mendengar Moo-hyeok minta dibuatkan semangkok mie.
Moo-hyeok tidak mampu menahan air matanya saat makan, dan membatin berharap di kehidupan mendatang bisa kembali lahir menjadi anak Deul-hee. Rupanya itulah cara Moo-hyeok mengucapkan perpisahan, Tanpa sempat menghabiskan mie ia menyelinap keluar dan dari jendela, memberi hormat pada Deul-hee untuk terakhir kalinya sambil mengatakan akan mencintai ibunya sampai kapanpun.
Sebelum pergi, Moo-hyeok berpesan pada sang kakek angkat untuk tidak mempublikasikan buku tentang masa lalu Deul-hee. Kal-chi yang melihat barang-barang sang paman sudah tidak ada langsung menangis meraung-raung. Sebelum pergi ke Australia, Moo-hyeok menelepon Eun-chae dan mengatakan minta maaf karena telah mencintai gadis itu.
Ketika sedang ngebut dengan sepeda motornya di Australia, Moo-hyeok akhirnya meninggal dengan ingatan terakhir tentang kejadian-kejadian bersama Eun-chae mulai saat gadis itu salah sangka hingga ucapan terakhirnya yang penuh cinta.
Tak terasa setahun telah berlalu sejak kejadian itu, Yune akhirnya sembuh karena mendapat transplantasi jantung dan siap menggelar konser dengan memberikan satu tempat duduk untuk Eun-chae. Namun, gadis yang ditunggu malah pergi ke Australia.
Di sana, ia menapaktilasi setiap tempat yang pernah dikunjunginya bersama Moo-hyeok dan merasa seolah kejadian itu baru kemarin. Ketika sampai di pinggir dermaga tempat ia pertama kali dipeluk sang kekasih, pertahanan Eun-chae bobol dan ia tidak kuasa menahan air mata.
Tujuan terakhirnya adalah ke sebuah pemakaman umum tempat tubuh Moo-hyeok, yang telah setahun meninggal, disemanyamkan. Beberapa waktu kemudian, polisi Australia mendapatkan laporan akan adanya seorang gadis yang telah terbujur kaku di samping sebuah makam.
TAMAT
Ketika itu, Moo-hyeok sendiri mengajak Eun-chae ke sebuah padang dan disana, diam-diam menyelinap pergi dengan langkah terhuyung-huyung. Mencari Moo-hyeok sampai ke tempat mereka menginap, Eun-chae terkejut ketika mendapati Yune telah berada disana.
Berusaha senyum dengan sedikit dipaksakan, Yune menyebut kalau kedatangannya adalah atas permintaan Moo-hyeok. Melihat gadis itu tidak menggubris, dengan suara lantang Yune membeberkan bahwa Moo-hyeok adalah kakaknya dan semua yang dilakukan pria itu adalah untuk membalas dendam.
Mendengar semua itu, Eun-chae sudah tentu sangat terpukul apalagi ketika Yune menyebut bahwa bukan tidak mungkin Moo-hyeok mendekati gadis itu sebagai bagian dari rencana pembalasan. Mendadak ia teringat dengan kejadian saat Moo-hyeok meneteskan air mata saat pertama kali melihat foto di rumah Yune sampai ketika mengamuk saat Deul-hee dihina seorang pemilik restoran.
Dengan suara tegar, Eun-chae langsung membalas bahwa ia yakin semua tindakan Moo-hyeok adalah karena benar-benar mencintainya. Belakangan karena tidak menemukan pria yang dicari, Eun-chae setuju untuk kembali bersama Yune namun pukulan baru kembali didapatnya saat di bandara.
Ketika mengecek foto-foto didalam ponselnya, Eun-chae sadar kalau Moo-hyeok telah menghapus semua dan langsung menangis dengan sedih. Sebelum pergi, ia meninggalkan sebuah tulisan di kaca penginapan yang berbunyi : Maafkan aku karena mencintaimu (I'm Sorry I Love You), tulisan yang belakangan dibaca Moo-hyeok.
Sadar semakin mendekati ajal, Moo-hyeok berusaha menghabiskan sebagian besar waktunya bersama Seo-kyung dan Kal-chi. Ia bahkan sambil tersenyum menawarkan sebuah restoran yang mereka singgahi untuk dibeli dan dikelola Seo-kyung. Balasannya? Kal-chi langsung menangis dengan keras karena ia tahu sikap pamannya itu menunjukkan Moo-hyeok bakal meninggalkan mereka.
Di hari-hari akhirnya, mental Moo-hyeok benar-benar sudah ambruk dan ia terus menganggap dirinya sebagai sampah. Mendadak muncul seseorang yang tidak diduganya sama sekali : Ji-young yang khusus datang dari Australia untuk mengabarkan kalau hubungannya dengan Jason telah berakhir dan mengajak Moo-hyeok untuk kembali ke tempat asalnya.
Tahu kalau dirinya sudah tidak ada harapan, Moo-hyeok menuruti ajakan Ji-young dan saat melangkah keluar bertemu dengan Eun-chae yang masih setia menunggu di tangga. Meski sudah diperlakukan dengan dingin, gadis itu bergeming dari tempatnya.
Setelah sempat tinggal di hotel bersama Ji-young, Moo-hyeok yang tidak tahan akhirnya berlari kembali ke rumahnya dan sempat kecewa mendapati Eun-chae sudah tidak ada ditempatnya. Namun dugaannya salah, gadis itu ternyata telah duduk di teras rumahnya.
Keduanya duduk berdampingan sampai lama tanpa mengeluarkan sepatah katapun, Eun-chae bahkan sempat menolak telepon Yune dengan mengatakan kalau dirinya belum puas mengobrol dengan Moo-hyeok. Sadar hari semakin larut, gadis itu akhirnya permisi pulang dan dibawah hujan salju melangkahkan kakinya ke stasiun kereta bawah tanah.
Dari belakang, Moo-hyeok terus mengikutinya. Eun-chae yang sudah tidak mampu menahan perasaannya lagi akhirnya mengatakan kalau dirinya akan terus kembali setiap hari sampai bosan dan Moo-hyeok tidak bisa melakukan apapun untuk mengubah perasaannya. Berlinang air mata, Eun-chae terus meneriakkan kalau dirinya mencintai Moo-hyeok sampai lemas.
***
Saat berjalan keluar, Yune terhuyung, ambruk dan akhirnya harus dilarikan ke rumah sakit. Begitu melihat Mo-hyeok yang telah menunggu, Deul-hee histeris dan pingsan di pelukan pemuda itu. Mendadak, Moo-hyeok kembali teringat betapa teganya sang ibu yang membuang anaknya sendiri namun kemudian mengadopsi anak lain.
Dae-chun yang tidak tahan melihat semuanya akhirnya buka mulut : Deul-hee tidak tahu sama sekali kalau punya anak kembar, ia berbohong karena tidak ingin karir majikannya saat itu hancur. Mendengar itu Moo-hyeok tentu saja marah besar dan langsung lemas, mendadak balas dendam tidak ada artinya lagi bagi pria itu karena ia telah salah sangka selama ini.
Duduk bagai orang linglung di tengah hujan salju, mendadak ponsel Moo-hyeok berbunyi namun tidak diangkat. Di ujung sana, Eun-chae yang sudah sadar dan terus meneteskan air mata tahu pria yang dicintainya itu berusaha menghindar dan terus mengirimnya SMS dengan satu kalimat : Aku mencintaimu.
Masih berada di posisi dan tempat yang sama keesokan harinya, Mo-hyeok dikejutkan oleh panggilan Deul-hee yang minta diantar pulang. Di rumah, wanita itu terus meracau dan berulang kali meminta maaf karena telah membuat Moo-hyeok berada di posisi serba salah. Bisa dibayangkan betapa herannya dia begitu mendengar Moo-hyeok minta dibuatkan semangkok mie.
Moo-hyeok tidak mampu menahan air matanya saat makan, dan membatin berharap di kehidupan mendatang bisa kembali lahir menjadi anak Deul-hee. Rupanya itulah cara Moo-hyeok mengucapkan perpisahan, Tanpa sempat menghabiskan mie ia menyelinap keluar dan dari jendela, memberi hormat pada Deul-hee untuk terakhir kalinya sambil mengatakan akan mencintai ibunya sampai kapanpun.
Sebelum pergi, Moo-hyeok berpesan pada sang kakek angkat untuk tidak mempublikasikan buku tentang masa lalu Deul-hee. Kal-chi yang melihat barang-barang sang paman sudah tidak ada langsung menangis meraung-raung. Sebelum pergi ke Australia, Moo-hyeok menelepon Eun-chae dan mengatakan minta maaf karena telah mencintai gadis itu.
Ketika sedang ngebut dengan sepeda motornya di Australia, Moo-hyeok akhirnya meninggal dengan ingatan terakhir tentang kejadian-kejadian bersama Eun-chae mulai saat gadis itu salah sangka hingga ucapan terakhirnya yang penuh cinta.
Tak terasa setahun telah berlalu sejak kejadian itu, Yune akhirnya sembuh karena mendapat transplantasi jantung dan siap menggelar konser dengan memberikan satu tempat duduk untuk Eun-chae. Namun, gadis yang ditunggu malah pergi ke Australia.
Di sana, ia menapaktilasi setiap tempat yang pernah dikunjunginya bersama Moo-hyeok dan merasa seolah kejadian itu baru kemarin. Ketika sampai di pinggir dermaga tempat ia pertama kali dipeluk sang kekasih, pertahanan Eun-chae bobol dan ia tidak kuasa menahan air mata.
Tujuan terakhirnya adalah ke sebuah pemakaman umum tempat tubuh Moo-hyeok, yang telah setahun meninggal, disemanyamkan. Beberapa waktu kemudian, polisi Australia mendapatkan laporan akan adanya seorang gadis yang telah terbujur kaku di samping sebuah makam.
TAMAT